Teman-teman kita di luar sana seringkali salah kaprah dan menyamakan antara jalur pendidikan strata dengan diploma, padahal itu sangat berbeda lho. Oleh karena itu, kalau ada alumni D3 nyambung ke S1 itu bisa dibilang “sesat”—meskipun itu tergantung motivasinya sih.
Tapi apa sih perbedaan kedua itu? Jawabannya adalah strata merupakan pendidikan di jalur akademik sedangkan diploma merupakan jalur vokasi. Dan ada satu jalur pendidikan lainnya yang disebut pendidikan profesi.
Pendidikan Akademik
Pertama, mari kita bahas pendidikan akademik. Secara sederhana, pendidikan akademik berfokus kepada bagaimana pelajar/mahasiswa mendalami, menguasai dan mengembangkan disiplin ilmu tertentu seperti pengetahuan alam, sosial, teknologi dan seni tertentu. Program pendidikan ini di antaranya adalah sarjana (S1), magister/master (2) dan doktor (S3).
Karena jalur ini berfokus kepada penguasaan ilmu, maka komposisi dalam kurikulumnya lebih besar pada aspek teori ketimbang praktek. Dan alumni dari pendidikan akademik sangat berpotensi untuk menempuh pekerjaan sebagai akademisi dan peneliti nantinya—meskipun banyak juga beberapa yang menjadi praktisi tapi lebih kepada konseptor ketimbang pelaksana lapangan.
Pendidikan Vokasi
Lain akademik, lain pula vokasi. Pendidikan vokasi adalah sistem atau jalur pendidikan tinggi yang diarahkan kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Misalnya keahlian di bidang teknik, ekonomi, teknologi dan sebagainya. Program pendidikan ini di antaranya adalah pendidikan diploma I (D1), diploma II (D2), diploma III (D3), diploma IV (D4).
Karena jalur ini berfokus kepada keahlian terapan, maka komposisi dalam kurikulumnya lebih besar kepada aspek praktek ketimbang teori. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi seperti Ahli Madya (A.Md) dan Sarjana Sains Terapan (S.ST). Untuk pendidikan setelah D4 juga ada pendidikan master/magister untuk vokasi kok, tapi sayangnya belum banyak lembaga pendidikan yang menggelarnya di Indonesia.
Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah program pendidikan yang dikhususkan bagi orang-orang yang ingin bekerja sebagai profesi tertentu. Misalnya dokter, pengacara, notaris, akuntan, ners, apoteker dan sebagainya. Pendidikan profesi baru bisa diambil ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian khusus.
Berbeda dengan akademik dan vokasi, pendidikan profesi memiliki persatuan tersendiri dan butuh ujian kualifikasi agar bisa mendapatkan gelar tersebut. Dan gelar profesi biasa dicabut jika seseorang melakukan pelanggaran tertentu.
Baca juga: 7 Alasan Kenapa Harus Lanjut Kuliah S2
Nah, setelah mengetahui perbedaan dari pendidikan akademik, vokasi dan profesi tadi barangkali kamu sudah memiliki gambaran terkait apa yang ingin kamu tempuh dan apa yang ingin kamu jalani setelah tamat nanti. Intinya, pikirkan baik-baik, karena setiap keputusan akan mempengaruhi bagaimana kamu di masa depan.
Recent Comments