Sebelumnya saya ingin jujur, saya buntu ide, mau menulis apa untuk blog yang satu ini, hingga pada akhirnya kenapa tidak ngoceh tentang sesuatu yang sederhana saja. Menyimpan opini sekadar di dalam kepala tidak ada gunanya, ini negara bebas berpendapat maka boleh jugalah saya coba kritisi satu atau dua topik. Maka, dengan dilatarbelakangi hal itu saya tulislah sebuah ocehan bertajuk Kasihanilah Menkominfo dan Mendikbud ini.

Belakangan, kedua menteri kita yang akan turun jabatan bersama turunnya presiden RI ke-6 ini memang hangat diperbincangkan. Hanya saja perbincangan tentang mereka cenderung mendiskreditkan atau judgement terhadap dua orang bapak kita ini. Menkominfo, Tiffatul Sembiring, ‘habis’ disindir (kalaulah tidak terlalu kasar disebut dicaci) akibat program pemblokiran situs-situs yang berbau pornografi. Sedangkan Mendikbud kita, Muhammad Nuh, dicerca karena implementasi kurikulum baru, yakni kurikulum 2013 yang dinilai memberatkan. Di bawah akan kita ulas satu per satu.

Kurikulum 2013 dan Kontroversinya

Bagaimanapun setiap kurikulum yang ditawarkan tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Poin plus dari penerapan kurikulum 2013 ini adalah pembinaan karakter terhadap peserta didik. Menekankan pada proses bukan akhir. Mengutip tulisan Fathur Rokhman yang dimuat pada kemendikbud.go.id, Rektor Universitas Negeri Semarang, bahwa kurikulum 2013 telah dirancang sedemikian rupa agar siswa mampu meraih kompetensi utama yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. (Fathur Rokhman dalam Harapan Besar Implementasi Kurikulum 2013)

Setidaknya ada usaha dari pemerintah untuk menyeimbangkan hard skill dengan soft skill. Namun saya pribadi lebih tertarik pada penambahan jam pelajaran untuk Pendidikan Agama Islam yang dahulunya (KTSP–pen). Di samping itu kontroversi bermuara dari penghapusan mata pelajaran penunjang kreatifitas siswa seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta masih berlanjutnya “pendewaan” terhadap Ujian Nasional (UN) sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa. Terakhir soal penambahan jam pelajaran yang mengharuskan siswa sekolah dari Senin hingga Sabtu atau dari pagi sampai sore, konon inilah yang dikeluhkan oleh para siswa.

Internet Sehat dan Kontroversinya

Sebenarnya sederhana, saya menangkap keinginan Kemenkominfo baik, untuk memfilter konten-konten negatif dikonsumsi oleh netter, terutama siswa. Dalam beberapa kurun waktu terakhir berbagai situs mulai diblokir dalam program Internet Sehat ini. Salah satu yang paling sering dibicarakan ada pemblokiran Vimeo, salah satu situs berbagi video. Dalih Kemenkominfo karena adalah karena Vimeo mengandung ribuan video berbau pornigrafi. Lantas, bagaimana dengan You Tube? You Tube, salah satu produk Google, mempunyai kantor resmi di Indonesia sehingga dapat dikondisikan.

Satu kalimat yang paling populer dari Menkominfo adalah tweet dari akun resmi beliau yang mendapat banyak reply,

Tweeps Budiman, memangnya kalau internetnya cepat mau dipakai buat apa?…:D *MauTauBanget*

Lengkapnya coba baca ini artikel ini : klik saja sob

Ini Persoalan Sistem

Saya agak miris melihat banyak orang-orang yang mengkritisi kedua bapak kita ini tanpa mengkaji lebih dahulu permasalahannya. Apalagi yang membuat meme yang kesannya mendiskreditkan seperti yang sering diunggah ke 1cak.com, hehe

Begini, yang harus kita tahu adalah kebijakan yang diambil adalah hasil pembahasan panjang dan pastilah melalui proses bantah-membantah. Ini persoalan sistem, di mana pun tidak ada sistem yang sempurna. Selalu ada kekurangan dibalik kelebihan. Adapun tentang hal yang kita bahas ini barangkali ini hanya kebijakan sementara atau kebijakan yang butuh keberlanjutan. Dengan kata lain, penyempurnaan.

Jadi kasihanilah Menkominfo dan Mendikbud kita ini, ini bukan salah mereka secara pribadi, bukan prestasi pribadi pula. Jika Anda termasuk orang yang mengkritisi dua kementrian ini semoga tidak ada ‘penghakiman’ terhadap individu atau kelompok dan sebagai macamnya. Saya tiba-tiba ingat kutipan saya dalam ocehan sebelumnya yang bertajuk Sayangnya, Kita Cuma Anak Muda : Jika kau kecewa dengan para pendahulumu perbaiki diri dan rebut posisi mereka.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.

error: Konten dilindungi