Rasanya kamu tidak asing lagi dengan istilah baper bukan? Itu adalah kependekan dari bawa perasaan. Sedangkan baperan berarti suka bawa perasaan. Memang ada-ada saja istilah orang-orang di zaman kekinian, waktu saya masih duduk di bangku sekolah dulu tak ada istilah seperti ini.
Terlepas dari bagaimana pun itu, ternyata menghadapi orang yang baperan perlu seni tersendiri. Untuk cara-cara tersebut sudah dibahas di blognya Mbak Ida Raihan, jadi saya tidak membahas tentang itu ya. Kali ini saya akan membahas beberapa pekerjaan yang cocok dengan orang-orang yang suka baperan. Sebab saya pribadi adalah seseorang yang memang berkepribadian melankolis yang suka baperan.
Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Baperan
Orang yang baperan umumnya sangat sensitif dengan perlakuan orang lain, atau mungkin fenomena yang mungkin tak berkaitan dengan manusia juga. Seringkali orang baperan merasa dia disinggung, dikode atau disindir padahal tidak. Selain itu orang baperan juga mudah ngambek karena satu atau dua hal tertentu. Lebih parahnya lagi, meskipun ia bisa memaafkan orang lain, tapi ia kesulitan melupakan kesalahan yang telah dilakukan orang.
Sehingganya, orang baperan akan cukup kesulitan bekerja untuk profesi-profesi tertentu, terutama profesi lapangan. Maka dari itulah, beberapa pekerjaan di bawah ini agaknya cocok untuk dilakukan oleh orang yang suka baper.
Penulis
Seseorang yang baperan berarti memiliki hati yang lembut dan sensitif. Orang seperti itu biasanya dapat merasakan penderitaan orang lain atau memiliki empati yang tinggi. Perasaan seperti itu adalah modal yang sangat baik untuk menjadi seorang penulis lho. Baik penulis fiksi maupun non fiksi. Faktanya memang kebanyakan penulis adalah orang yang berkepribadian melankolis. Terutama penulis-penulis yang memang suka menulis syair atau puisi.
Astronot
Lah, apa hal dengan astronot? Tunggu dulu, ini mungkin pendapat pribadi saya, tapi menjadi astronot agaknya bisa menjadi pilihan pekerjaan bagi seseorang yang mudah terbawa perasaan. Pertama, itu karena ia tak akan berhadapan dengan banyak orang saat terbang ke luar angkasa. Kedua, orang yang suka baperan biasanya paling tidak bisa menahan rindu, jadinya mereka tidak akan lama-lama di luar angkasa. Mereka akan menyelesaikan tugasnya dengan segera lalu kembali pulang ke bumi.
Peneliti
Melakukan penelitian adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan ketelitian dan fokus. Dalam meneliti, para peneliti juga harus peka dengan berbagai fenomena yang dapat terjadi. Sementara itu, mereka yang suka baper memiliki tingkat kepekaan yang tinggi sehingga cocok untuk melakukan pekerjaan penelitian itu.
Kalau kamu tak percaya kalau para peneliti itu baperan, coba saja uji sendiri. Misalnya orang itu adalah ahli botani yang meneliti lumut. Bilang saja begini “Buat apa meneliti lumut? Memang ada gunanya?”, tapi saya tidak tanggung jawab kalau terjadi apa-apa sama kamu ya.
Programmer
Saya punya adik yang perasaannya itu lembut dan gampang tersinggung. Profesi adik saya itu adalah seorang programmer di sebuah perusahaan startup. Pekerjaan programmer juga bisa dijadikan pilihan pekerjaan bagi orang-orang yang memang gampang baper ya. Tapi dengan satu syarat, asal jangan baperan kalau kodingannya error melulu.
Selain itu, ketika kamu memutuskan untuk menjadi programmer kelak, saya pesankan agar tidak sering begadang ya. Begadang seakan menjadi rutinitas yang dilakukan programmer yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka.
Teknisi
Pekerjaan terakhir yang bisa orang baperan lakukan adalah menjadi seorang teknisi. Pekerjaan ini akan membuat seseorang tidak banyak berhubungan dengan orang lain. Hal itu menurunkan resiko kebaperan yang ada. Faktanya memang pekerjaan teknisi ini banyak, tapi rata-rata teknisi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan persoalan dari pada percakapan.
“Teknisi apa saja, Da?”
Bisa teknisi blog atau website, teknisi televisi, AC atau berbagai peralatan lainnya.
Hindari Sikap Baperan Saat Bekerja
Di atas saya telah menulis beberapa pekerjaan yang cocok bagi seseorang yang mudah baper, tapi apakah pekerjaan bagi orang-orang baperan hanya segitu? Ya, tentu saja tidak. Ada banyak alternatif pekerjaan lain yang bisa dilakoni. Dan bagaimanapun, sebaperan apapun kita, kita mesti profesional di dalam pekerjaan.
Jika kamu jeli melihat beberapa lowongan pekerjaan yang ada, biasanya perusahaan atau pemberi kerja memberikan keterangan syarat tertentu bagi pelamar. Keterangan tersebut adalah mampu bekerja di bawah tekanan. Artinya pekerjaan apapun akan membawa seseorang berada di bawah tekanan. Baik ketika ia bekerja dengan orang lain atau pun jika ia bekerja sendirian seperti pekerja lepas misalnya.
Baca juga : Tips Mengisi Waktu Luang Sebelum Mendapatkan Pekerjaan Impian
Saya tidak mengatakan bahwa menjadi orang baperan itu tidak baik lho ya, hanya saja baper lah pada tempatnya. Baperlah ketika kamu melakukan kesalahan sehingga kamu bisa menyadari dan memperbaikinya. Baperlah kalau ternyata kamu tidak bisa beribadah dengan baik dan sebagainya.
Nah, itulah ocehan singkat saya mengenai pekerjaan yang cocok bagi orang yang baperan. Semoga apa yang saya tuliskan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Pun kalau tidak, kolom komentar di bawah terbuka untuk mengirimkan kritikan kepada saya. Terima kasih sudah membaca ya.
Wkwkwk menjadi seorang penulis memang tepat bagi yang suka baper. Mengeluarkan uneg-uneg dalam bentuk tulisan itu seru, apalagi kalau jadi novel, perasaan baper hilang dapat bayaran pula 🤣🤣
Saya gak baperan kok Uda. Swear deh. Tapi saya suka kok jadi penulis.
Yang bikin ngikik, peneliti.
Apa jadinya kalo sampe kita tanyain begitu trus dia baper..
Bisa-bisa rumah kita dilempar lumut biar licin
Orang baperan tuh terkadang sangat mneyebalkan. Sebab itu sekarang saya berusaha mengurangi baper semaksimal mungkin.
Setidaknya bisa merasakan orang lain juga males berurusan sama orang yang suka baper.
Kayaknya menjadi penulis paling pas ya, bisa meluahkan semua rasanya dalam bentuk tulisan.
Saya nih termasuk orang baperan, hahaha. Tapi untuk urusan pekerjaan saya berusaha seprofesional mungkin. Orientasinya duit aja deh biar tetap semangat walau pun hati lagi baper, wwkkwke.
Maaf yaa kak, aku seketika ketawa pas baca ini. Iyaaa akutu juga baperan maka dari itu milih betah ngeblog ahahahaha. Suka sama cara penyampaiannya
Wkwkwk Uda bisa aja..sy baru tau klo ada jenis job untuk orang baperan. Btw klo Astronot tipikal baperan entar pas disuruh balik ke bumi terus krna yg kasih perintah intonasi nya tinggi terus si Astronot nya jadi baper apa nanti si Astronot bisa membelot ga mau pulang ke bumi tapi malah bablas ke planet Pluto gitu? Wkwkwk bercanda ya kak ..hihihi..
Saya gak baperan tp jd peneliti kok Da,, yg diteliti Undang-Undang, ahaha… Tetap ada kok ya pekerjaan buat mereka yg baperan. Tp smua kita pasti pernah baperlah, scr manusia kan punya perasaan
Baper bagi penulis malah perlu diasah sih, biar makin peka dan empati pada problem di sekitar.
Cuma ya itu tadi, menempatkan baper pada tepatnya saja 🙂
wkwkwk saya baca ini kok ngakak yaa, ini beneran untuk orang baperan cocok jadi penulis dan programmer kah? keduanya sedang saya jalanin. baperan banget dong saya, yes. tapi emang bener jangan jadi orang baperan yak apalagi di kantor. woles aja.
Kayaknya orang baperan lebih cocok kerja freelance yak, kalo punya bos, takutnya dikritik bos dikit langsung ngambek hihihi
wahahaha, orang yang baperan lebih cocok kerja sendiri ya Uda
Paling engga biar engga perlu baper ketika ditegur atasan atau rekan kerja
hihihi
Aku termasuk baperan apa tidak ya? Namun suka tuh kalimat kalau kerja jangan baperan hihi… Susah juga ya, apalagi pekerjaan jurnalis kalau baperan bisa habis dah kena bogem mentah hahaha
Kalau Notaris gimana ??? Kan sama aja dengan menulis. Dan bersifat independen juga.
Bisa juga sih Kak, cuma notaris dan PPAT itu bisa berhadapan dengan masalah-masalah di lapangan, seperti misal urusan sertifikasi tanah dan sebagainya. Harus kuat hati gak boleh baper. Itu menurut saya lho ya
Hahaha bisa juga nih terpikir astronot cocok untuk mereka yang baperan. Jadi inget dua film tentang astronot : Gravity dan Apollo 17. Keduanya bener – bener menguji ketangguhan si astronot mengatasi masalah di luar angkasa. Kalo ga baperan, dia bisa fokus tanpa terganggu perasaan2 negatif yang memengaruhi konsentrasinya ya..
wkwkwkwk progremmer termasuk katagori orang yang baperan ya, oh baru tau aku, pantes saja aku gagal jadi programmer. mungkin aku kurang baper.