Nyatanya terlalu banyak hal yang ingin kita pelajari, ini dan itu dan semuanya. Kapan semua ini akan selesai? Jawabannya gak akan pernah selesai! Kok sentimen banget, Da? Ya, memang sepanjang hidup kita harus belajar, bukan? Hidup itu adalah untuk belajar, maka selama kamu hidup, kamu dituntut untuk terus belajar dan belajar. Kegiatan belajar di sekolah ataupun kampus itu hanya sebagiannya. Tapi seringkali itu bikin pusing juga ya. Biar tidak pusing, sebenarnya kamu bisa mencari cara belajar efektif tertentu lho.
Nah, kali ini kami akan mengajak kamu mempelajari tips atau cara belajar efektif dengan 5 study skills ampuh yang akan membuat kegiatan belajarmu menjadi mudah, efektif dan efisien, tentunya.
Cara Belajar Efektif dan Efisien
Adalah John Dunlosky, seorang akademisi dari Kent State University dan beberapa rekannya dalam penelitian terkait 10 perbedaan kemampuan belajar. Penelitian yang menjelaskan “bagaimana meningkatkan pembelajaran pelajar” sudah dipublikasikan dalam Psychological Science dalam Public Interest.
Faktanya, Dunlosky menemukan bahwa setengah dari kemampuan atau cara belajar tidak bekerja dengan baik alias tidak memberikan hasil yang baik. Oleh karena itu, dia dan rekannya menyarankan setengah dari 10 tersebut sebagai cara belajar efektif.
Apa saja 5 cara belajar itu? Yuk disimak.
#1 Elaborative interrogation (Asking “Why”)
Maksudnya dari interogasi itu kan nanya-nanya. Misalnya kamu menemukan fakta kalau dua kertas yang ditaruh berhadapan dan ditiup di sela antara keduanya akan menempel, kemudian kamu bingung kenapa bisa gitu. Nah, pertanyaan-pernyataan kenapa tersebut akan membantumu untuk bisa lebih ingat suatu pelajaran lho.
Alasan utama kenapa “nanya kenapa” bekerja baik adalah karena itu mendorong kamu untuk membuktikan fakta yang sudah kamu ketahui sebelumnya. Melakukan hal tersebut akan membantumu dalam meningkatkan daya ingat karena upaya yang telah kamu lakukan dalam menemukan fakta tersebut. Sangat disarankan bagimu untuk sering bertanya, bahkan pada dirimu sendiri, agar kegiatan belajar jadi semakin efektif.
#2 Self-Explanation
Saat kamu belajar dan telah membaca suatu bahan atau teori, alangkah baiknya untuk berhenti sejenak. Ngapain? Ya, coba deh kamu jelaskan ulang dengan bahasamu sendiri apa yang sudah kamu pelajari.
Memangnya itu ngefek?
Bah, jangan ragu Sob. Ketika kamu coba untuk menjelaskan sendiri, kamu akan menemukan cara untuk memahami apa yang telah buku/guru atau apapun katakan, tanpa mesti menghafal setiap katanya!
Bukankah yang lebih penting adalah “jadi paham”, bukan “jadi hafal”. Hafalan bisa lupa cuy, pemahaman gak bakal.
Ide ini juga dijelaskan oleh Prof. Micki Chi, tentang mengapa self-explain ini bekerja baik. Ide yang kamu jelaskan ulang mendorong kamu untuk membuat kesimpulan dari apa yang telah kamu baca. Kamu tidak meringkas teks, tapi mengucapkan sedikit lebih banyak dari itu. Saat kamu mencoba untuk menjelaskan, kamu juga mengidentifikasi masalah yang ada dan meninjau kembali penjelasanmu. Hal itu akan membantumu memperkaya dan memperbaiki pemahamanmu.
#3 Practice testing
Cara belajar efektif ketiga yang kami kutip dari Thinker Academy adalah melakukan praktek! Yap, praktek. Ide utama dalam melakukan praktek adalah untuk membantu meningkatkan daya ingatmu dari pada me-review bahan secara diam-diam.
Caranya gimana? Ya, kamu bisa mengerjakan soal-soal sebanyak mungkin, kamu bisa membuktikan sendiri teori yang kamu pelajari. Kamu bisa berpura-pura menjadi guru dan mengajarkan materi tersebut.
Melakukan praktek meningkatkan pembelajaran dengan menjalankan pengambilan memori. Dan ketika kamu menjawab sebuah pertanyaan dalam tes, kamu tinggal mengaktifkan ingatan jangka panjangmu (long-term memory). Melakukan praktek itu gampang dilakukan, jadi kenapa gak dicoba?
#4 Distributed Practice
Mendistribusikan praktek? Maksudnya gimana?
Maksudnya kamu perlu menyicil kegiatan belajarmu waktu ke waktu. Jangan pakai cara SKS atau sistem kebut semalam itu. Terlebih kalau pelajarannya sulit, bisa kelar nilai lo!
Ide utama dalam distributed practice adalah melakukan praktek kecil sebentar saja setelah beberapa sesi belajar selesai. Intinya, bagaimana mendistribusikan praktek secara teratur.
Bedanya dengan poin sebelumnya apa? Hmm, misalnya kamu selesai belajar kalkulus bab integral, coba kerjakan satu atau dua soal tentang itu. Kalau di poin sebelumnya kan mengerjakan sebanyak mungkin. Setiap kamu selesai dengan pelajaran baru, ayo coba teorinya barang sebentar.
Hal itu akan menguatkan pemahaman kamu tentang apa yang sedang kamu pelajari. Pun ketika kamu punya waktu luang untuk mempraktekannya lebih lama lagi, kamu sudah punya gambaran dan pengalaman.
#5 Interleaved Practice
Maksudnya interleaved adalah menyisipkan. Jadi praktek interleaved adalah praktek menyisipkan. Lha, macam mana pula cara belajar efektif yang satu ini?
Misalnya saat kamu belajar matematika, kamu perlu mempelajari rumus-rumus yang berbeda. Saat kamu mempelajari satu persamaan untuk menghitung luas lingkaran, kamu bisa belajar yang lain untuk mengetahui parameternya. Ide utama dalam tips belajar efektif kelima ini adalah bagaimana mencampur beberapa masalah saat kamu belajar.
Mungkin agak susah ya mempraktekan cara ini dalam ilmu matematika, tapi akan lebih gampang dalam ilmu fisika. Sebab satu soal fisika bisa mengandung beberapa bab pelajaran.
Memang sih kamu butuh waktu yang lebih lama dalam belajar, tapi itu sebanding dengan tingkat pemahaman yang kamu dapatkan karena terus mengulang pelajaran saat itu dan yang telah lalu–atau bahkan yang setelahnya.
Baca juga: 50 Motivasi Belajar Ampuh untuk Dongkrak Semangatmu
Nah, itulah tadi beberapa tips dan cara belajar efektif yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan belajarmu. Satu yang perlu kamu ingat, belajar itu gak perlu lama, tapi yang penting efektif. Lama-lama belajar hanya akan menyiksa otakmu. Mending sebentar tapi paham, daripada lama tapi gak mudeng kan? Kalau gitu, selamat dan semangat belajar.
No.2 sy banget. selalu berusaha membahasakan kembali apa yg sdh saya dengar dengan bahasa saya sendiri biar lebih ingat hehehe .
No.2 sy banget. selalu berusaha membahasakan kembali apa yg sdh saya dengar dengan bahasa saya sendiri biar lebih ingat hehehe .
Pas baca poin 1 sampai 3, ini kok cocok juga ya buat guidance kalo lagi mentok pengen nulis apa. Terus ada tema dan bingung mau gimana. Tinggal ikutin tips dari uda aja. Asking why then explains gitu
Saya tipe yang lebih mudah ngitung daripada harus jelasin panjang lebar kali tinggi
Auto ambyar, apalagi kalau langsung jelasin di depan kelas
Tapi kalau untuk mengulang buat diri sendiri dengan bahasa sendiri bener banget tuh, jadi mudah ingat
di saya kalo lagi belajar paling ampuh itu lgs praktek. kadang suka enggak masuk otak kalo enggak lgs praktek tuh. apalagi macam belajar bahasa kalo gak sering digunakan udah deh lupa hahaha, bener banget nih tips-tipsnya.
Noted.
Di point 4 itu wajib diterapkan dalam belajar apa pun ya, termasuk ketika dalam belajar di kelas WAG dalam dunia blogging agar maksimal penyerapan ilmunya. Thanks Uda ilmunya.
Aku bukan tipe penghafal Uda. Makanya dulu saat sekolah, kalo udah disuruh menghafal pengertian ini, pengertian itu, aku memang selalu menjawab dengan bahasaku sendiri.
Beberapa guru zaman dulu memang ada yang harus dijawab sama dengan yang di buku, bahkan titik komanya harus pas.
Tapi selebihnya menghargai penjelasan dengan bahasa sendiri. Yang penting esensinya kan sama.
Saya cenderung nomor satu semasa SMP dan SMA. Dengan mempertanyakan sebab musabab suatu hal, mendorong saya untuk membaca lebih banyak.
Cara belajar terbaik adalah dengan mengajarkannya atau lazim dikenal dengan learning by teaching. Ini serupa dengan yg no 3 ya, practice testing. Tfs Uda,, sangat berfaedah
Saya juga sering pakai metode self explanation karena kadang bahasa di buku tuh ketinggian. Jadi saya ulang dengan bahasa sendiri dan membayangkan ilustrasinya di kepala. Lumayan membantu mencerna materi dan mengingatnya lebih lama.
Saya Dulu Sering banget menggunakan sistem SKS. Dan hasilnya ambyar. Management waktunya payah banget kalau cewek banyak banget cobaannya wkwkkw
Suka yang self explanation. Kalo lagi belajar suka ngomong-ngomong sendiri mencoba menjabarkan ke diri sendiri hihi
Kalo aku belajar lebih suka baca dulu baru peraktek, karena kalo langsung praktek tidak baca bingung mau di praktekin apa nantinya.
Belum pernah menerapkan sistem why kecuali dalam keadaan memiliki masalah baru bisa bilang why me! Hahah tapi boleh juga dicoba ini di poin 1-2
Kalo hapalan cocoknya ke nomer 2 yaaaa. Anak-anak sosial banget tuh. Hihihi. Kalo teknis, itu nomer 3 pas banget menurutku, langsung praktik.