Sewaktu saya tengah sibuk dengan laptop, istri saya juga sibuk dengan ponsel. Sebuah video dari YouTube diputarnya dengan volume yang besar. Dari curi-curi dengar, saya tahu kalau doi lagi menyimak sebuah video motivasi bisnis bersama seorang pebisnis sukses—seorang pengusaha yang memiliki pabrik cat dan bisnis lainnya.

Apa yang terbayang bagi anda ketika mendengar sebuah cerita sukses bisnis?

Sebagian kita mungkin masih berpikir bahwa suksesnya bisnis itu tergantung pada bakat, tapi sebenarnya bakat hanya memiliki kontribusi yang kecil sedangkan yang lebih besarnya adalah usaha.

Dalam video yang istri saya tonton tersebut misalnya, narasumber (narsum) menceritakan perjuangannya belajar bisnis semenjak kecil. Kala itu, ia pernah menjadi penjual telur asin. Saat berjualan, ia yang masih bocah tergoda untuk memakan satu butir telur, tapi niat itu buru-buru ia urungkan. Ia teringat akan sesuatu. Jika ia memakan 1 butir telur, itu berarti ia harus menjual 10 butir telur, sebab harga sebutir telur adalah 10 rupiah sedangkan untung penjualan 1 butir telur hanya 1 rupiah.

Sepintas tampak sepele, tapi itu adalah prinsip yang penting dalam berdagang: mengetahui perhitungan untung dan rugi.

Ngomong-ngomong tentang telur asin, di masa kemajuan seperti sekarang ini, produk jajanan ini sudah jarang kita temukan. Adapun beberapa, paling yang dijajakan di terminal atau di atas bus kota, selebihnya hampir tidak ada. Selain itu, mungkin hanya bisa ditemukan di toko online yang serba ada, Blibli.com contohnya.

Sampai telur asin ada yang jual online lho (Sumber: Blibli.com) 

Semakin sedikitnya penjual telur asin barangkali disebabkan karena bergesernya selera masyarakat—terutama milenial. Oleh karena itu, para pelaku bisnis hendaknya berusaha meng-update jualan mereka juga ke versi selanjutnya. Untuk telur asin sendiri, bahkan kini sudah ada versi “bakar”-nya.

Selain meng-update versi produk, hal yang juga tak kalah penting adalah membuat media promosi dengan ciamik, sehingga menarik calon pembeli untuk melakukan closing—bahasa marketing-nya begitu.

Nah, salah satu media promosi yang penting pakai banget adalah foto produk. Agar promosi kita melejit, foto produk harus ciamik. Saya pribadi termasuk orang yang peduli dengan ini—khususnya ketika saya coba berjualan waktu itu.

Ternyata Produk Fotografi Itu Tidak Mudah

Beberapa bulan yang lalu saya pernah coba jualan buku. Buku ini adalah buku yang saya tulis sendiri dan diterbitkan secara indie. Konon katanya, belum bisa mengaku penulis kalau belum punya buku. Lantaran belum punya buku meski sudah sejak 2011 menulis, akhirnya saya buat satu lah ya.

Dua bulan lebih berlalu dan akhirnya saya telah menyelesaikan buku saya, satu dus buku sampai ke kontrakan dan saya mulai berpikir “ini buku mau dibagaimanakan”. Ya, memang mau dijual, tapi bagaimana cara terbaik untuk berjualan?

Karena keterbatasan sumber daya, akhirnya saya putuskan untuk menjualnya di media sosial saja. Jumlah bukunya juga belum seberapa. Hanya 100 eksemplar saat itu, dan saya harus menghabiskannya dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Kesudahannya, saya mulai mencoba memfoto buku jualan saya itu—dengan kemampuan fotografi apa adanya. Dan, meskipun sudah berkali-kali ambil foto, kok tidak bagus-bagus juga ya. Barulah kemudian saya sadar, “ternyata produk fotografi itu tidak mudah ya”.

Berikut beberapa foto buku saya yang diambil dengan pengetahuan fotografi seadanya—dan itu cuma modal ponsel pula.

Standar banget ya fotonya? Mana background-nya cuma karpet.

Setelah itu, saya kedapatan ide agar fotonya lebih menarik. Saya bawa bukunya ke luar ruangan dan menjadikan pohon tanaman hias sebagai latar belakang.

Jadi sedikit lebih lumayan, bukan? Tapi tetap saja belum memuaskan. Masih gelap-gelap gitu. Hmm.

Well, satu hal yang saya sesali dari kegiatan belajar jualan waktu itu adalah ketidakberanian saya untuk mencoba berjualan online di marketplace. Padahal sekarang kan zamannya sudah serba mudah, mau jual online sudah gampang. Selain itu, di marketplace kita juga diberikan pelatihan dan pendampingan. Hebatnya lagi, kita bisa dapatkan fasilitas foto produk gratis agar materi promosi makin kece, hingga beberapa fasilitas lainnya yang memanjakan penjual atau merchant.

“Memangnya ada marketplace yang begitu, Da?”

Ada dong, Blibli.com namanya.

Jualan di Blibli.com, Nikmati Fasilitas Gratis Foto Produk dan Lainnya

Meskipun saat ini saya tengah lanjut kuliah di pascasarjana dan istri seorang pegawai di perusahaan daerah, kami kerap berpikiran untuk mencoba mengais rezeki dengan berdagang alias berjualan.

“Ayo Da, kita bisnis, jualan!” serunya.

“Boleh, tapi kita jualan apa ya?” tanya saya balik.

Sebenarnya ide untuk jualan itu sudah banyak. Kami pernah kepikiran untuk jualan kerupuk, nanti dijual ke kolega dan via online juga. Sampai-sampai pernah terbesit ide di benak saya untuk coba jualan buah ciplukan—hanya karena nemu pohon ciplukan di samping rumah.

Itu lho, buah liar yang ternyata punya banyak khasiat untuk kesehatan. Dan setelah saya cari di internet ternyata 1 kg ciplukan harganya hingga ratusan ribu!

Dalam hati saya berpikir “kalau dijual online bakal bagus ini”, akhirnya saya coba-coba juga foto buah ciplukan ini—biar tampak menarik kalau mau dijual. Eh, tahunya setelah beberapa kali foto, hasilnya kurang memuaskan.

Sepertinya memang lebih baik kalau difoto menggunakan kamera mumpuni, lengkap dengan studio dengan pencahayaan ekstra. Tentu lebih baik kalau difotokan oleh profesional.

Tapi masalahnya, ini bisnis mau dimulai, takut-takutnya justru lebih besar pasak dari pada tiang jika harus membeli perangkat fotografi + studio, atau justru menggunakan jasa profesional. Tapi sekarang, saya dan kamu yang ingin mencoba mengais rezeki dengan jualan online tidak perlu khawatir, karena ada fasilitas foto produk gratis dari Blibli.com untuk para merchant.

Ada pun cara mendapatkan fasilitas ini sangat gampang lho, teman-teman. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan fasilitas khusus Blibli.com ini:

#1 Daftarkan diri menjadi merchant terlebih dahulu

Sebelum bisa menikmati fasilitas foto produk gratis tentu kamu harus terdaftar sebagai merchant di Blibli.com dulu, dong. Pendaftarannya tidak susah kok, kamu hanya perlu menyelesaikan 3 langkah mudah agar bisa berjualan di Blibli.com. Dimulai dari mengisi informasi akun, informasi toko, dan informasi administrasi.

#2 Hubungi Merchant Care

Setelah mendaftar, untuk menikmati fasilitas foto produk gratis ini, kamu harus menghubungi layanan Merchant Care. Merchant Care merupakan call-center khusus untuk penjual yang akan membantu kita mengatasi kesulitan dalam berjualan. Pssst, layanan ini salah satu fasilitas Merchant Corner yang sangat membantu bagi penjual lho.

#3 Kirim Produk Kamu ke Blibli.com

Setelah menghubungi Merchant Care dan sudah “janjian”, barulah setelah itu kamu bisa mengirimkan sampel produkmu untuk difoto. Pastikan dikemas dengan baik agar produk tidak rusak sehingga foto yang dihasilkan maksimal dan ciamik.

#4 Produk Kamu Akan Difoto di Studio Blibli oleh Fotografer Profesional

Setelah produkmu diterima oleh Blibli, produk tersebut akan dibawa ke studio foto Blibli. Tenang saja, peralatan di studio ini canggih-canggih sehingga hasil fotonya akan cantik–yah, tidak seperti hasil foto buku dan ciplukan saya di atas yang cuma diambil dengan ponsel tanpa pengetahuan fotografi yang cukup juga.

Bahkan, jika produkmu adalah produk fashion, Blibli bahkan menyediakan model yang sudah berpengalaman lho!

#5 Foto Produk Dikirimkan ke Kamu

Semua hasil jepretan tentu akan diseleksi dulu baru dikirimkan yang terbaiknya kepada kamu. Untuk info lebih lanjut, Merchant Care siap mendengar dan memberikan bantuan kepada para merchant. Jadi jangan sungkan.

Nah, selain fasilitas foto produk gratis ini, merchant Blibli juga bisa menikmati berbagai fasilitas di Merchant Corner lainnya. Fasilitas-fasilitas ini sangat membantu untuk membuat kita mendapatkan untung yang tidak tanggung-tanggung lho. Semua demi kenyamanan kita jualan online.

Apa saja sih fasilitas Merchant Corner itu? Kamu bisa baca pada gambar di bawah ini.

Meskipun kita adalah merchant baru, kita bisa menikmati semua fasilitas di atas lho. Pun kalau misalkan belum punya banyak ilmu dalam berjualan online, jangan khawatir. Karena ada 2 fasilitas ekstra yang bisa membuatmu semakin mahir dalam berjualan.

Dua fasilitas itu adalah Blibli University, di mana kamu bisa belajar berjualan online meski tidak pernah punya pengalaman sama sekali; dan Komunitas Blibli Seller, yang membuat kita terhubung dengan penjual lainnya dan berbagi inspirasi pengembangan bisnis bersama.

Berbagai acara kerap digelar oleh Blibli Seller lho, kamu bisa pantengin di Instagram-nya dan menonton berbagai rekaman acara yang penuh inspirasi dari Blibli. Intip dan follow akun instagramnya di sini: @blibliseller

Promosi Ciamik, Untung Jualan Semakin Naik

Nyatanya gambar atau foto bukan sebatas pelengkap dalam martketing–ia bahkan 1000 kali lebih dari pada itu.

Pernahkah kamu mendengar istilah “satu gambar bermakna seribu kata”? Nyatanya itu bukan omong kosong belaka. Sebuah gambar yang kuat memang mampu berbicara seribu kata. Gambar mampu menyentuh emosi dari orang yang melihatnya. Jika dibawakan pada ilmu jualan, maka gambar mampu membuat orang tertarik dengan apa yang kita tawarkan.

Selain itu, menggunakan gambar atau foto yang menarik dalam berjualan juga bisa memberikan kamu kemudahan lho. Pertama, sebuah gambar/foto yang menarik akan mempersingkat waktu calon pembeli untuk mempertimbangkan produk kamu layak dibeli atau tidak. Sebab biasanya pembeli itu akan mempertimbangkan “look” dari produk yang ditawarkan.

Kedua, foto produk yang baik mampu menjawab kegusaran calon pembeli dengan produk yang sedang dicarinya. Kalau kita cuma pasang foto produknya saja, orang akan kebingungan seperti apa kalau itu dipakai. Sebesar apa, bagus nggak kalau di badan, dan sebagainya. Terutama produk fashion, akan lebih baik kalau foto produk kita lengkap dengan modelnya.

Sekarang coba perhatikan dua gambar di bawah ini:

Di antara 2 gambar di atas, mana yang lebih kamu suka?

Kalau saya suka yang sebelah kanan. Kenapa? Ya, karena saya bisa tahu kalau dipakai panjang lengannya segitu. Ini sepertinya ukurannya tidak longgar, lehernya juga tidak terlalu lebar.

Dan bukankah calon pembeli butuh informasi yang demikian?

Jika semua informasi yang dibutuhkan calon pembeli sudah dipenuhi oleh sebuah foto, maka bukan tak mungkin penjualan akan semakin meningkat–yang tentu akan menguntungkan kita sebagai penjual. Sederhananya, jualan bisa semakin untung karena foto yang digunakan (sebagai media promosi) menarik.

Cumaaaa…. memang mendapatkan foto produk yang ciamik itu bukan perkara mudah. Butuh waktu untuk membuat foto yang menarik. Selain itu juga butuh uang yang tidak sedikit untuk menyewa model, peralatan untuk pencahayaan, hingga kamera yang mumpuni. Belum lagi penyuntingan foto yang bisa saja membuat foto menjadi lebih baik atau bahkan lebih buruk.

Tapi, kamu tidak perlu khawatir…

Dengan menjadi penjual atau merchant Blibli.com, kamu bisa dapatkan fasilitas foto produk secara gratis. Sudah gitu, Blibli bahkan sediakan model untuk sesi pemotretannya–khusus untuk produk fashion. Fotografer dan peralatannya juga tidak sembarangan, profesional semua.

Sesuai dengan motonya, tidak hanya berbelanja, berjualan di Blibli juga merupakan “Big Choices Big Deals”

Yuk, mari bersepakat dengan diri sendiri, jadilah bagian dari Blibli Seller hari ini–tanpa nanti-nanti. Kenapa? Ya, karena sudah banyak orang telah meraih kesuksesan dalam berjualan online bersama Blibli.

Tak percaya? Tonton video di bawah artikel ini ya.[]

error: Konten dilindungi