Pernahkah kamu mendengar kata “nasyid”, bukan nama orang, tapi sejenis genre musik. Barangkali kita dapat bersepakat bahwa nasyid semacam genre musik alternatif buat mereka yang gemar mendengar musik sebagai hiburan,… tapi tidak ingin terkotori hatinya oleh lirik-lirik yang tidak bermanfaat.
Lirik-lirik dalam nasyid itu seputar cinta kepada Tuhan, cinta sesama manusia (universal), kampanye kebaikan dan lainnya. Pun banyak juga lirik nasyid galau yang bicara jodoh dan seputarnya–yang beginian gak recomended banget buat didengerin. Kenapa? Karena bisa bikin BAPER dan merusak hati yang telah susah payah dijaga oleh para jomblo. (Kecuali kalau kamu udah nikah silakan deh).
Omong-omong, bicara soal nasyid, saya sendiri sudah familiar dengan genre musik ini bahkan semenjak saya masih duduk di bangku sekolah. Kira-kira waktu SMP atau awal SMA dulu. Dulu, nasyid-nasyid yang ada masih versi akapela. Gak ada musiknya Sob, cuma paduan suara yang sering bilang “du du du”, “dam di dam dam” dan sejenisnya *wkwkwk,… pun kalau ada musik yang cuma gendang atau keluarga perkusi lainnya (rebana?). Eh, kok jadi nostalgia gini ya.
Terlepas dari ocehan saya di atas, mendengarkan nasyid itu bisa bikin sejuk dan mengajak kita mengingat jati diri kita lho. Saya pribadi sih sangat merekomendasikan kamu tambahkan daftar putar nasyid di gadget kamu, coba deh sesekali dengarkan. Nah, kalau kamu masih bingung mau dengan nasyid apa.. kamu bisa sih cari grup-grup kenamaan seperti Raihan, Snada, Shoutul Harokah, Maidany, Hijjaz, Edcoustic, Sigma, dan lainnya.
Tapi,… kalau agak susah untuk searching semuanya, beberapa lagu ini barangkali boleh kamu dengar. Lagu ini termasuk di jajaran lagu nasyid yang paling suka saya dengarkan. Sekalian saya kasih sinopsisnya deh (baik kan sayanya, haha).
7. Ashabul Kahfi ~ Raihan
Pernah dengar cerita mengagumkan tentang 7 pemuda yang tertidur di sebuah goa hingga ratusan tahun lamanya? Itulah, kelompok pemuda luar biasa yang nama (kelompok) mereka dijadikan nama surat dan disunnahkan untuk baca setiap hari Jumat! Yap, surat Al-Kahfi. Bagi saya pribadi, kelompok pemuda Ashabul Kahfi ini benar-benar inspiratif. Jadinya saya suka dengar lagunya kalau-kalau semangat lagi sedang turun-turunnya.
6. Kasih Putih ~ Snada
Nasyid satu ini termasuk nasyid lama, dinyanyikan oleh grup bernama Snada yang dikatakan sebagai ikon nasyid Indonesia tahun 2000-an. Lagu Kasih Putih sendiri berkisah akan cinta-Nya Allah yang tidak memilih terhadap setiap manusia, artinya setiap manusia itu sama. Oleh karena itu setiap manusia hendaknya saling berbagi. Judul lagunya mirip lagu Glenn Fredly ya, tapi beda kok, gak ada kesamaan satu sama lain.
5. Intifada ~ Rabbani
Meski kebanyakan nasyid lagunya santai, tapi ada kok yang bikin lagu nge-beat macamnya Intifada milik grup nasyid Rabbani asal Negeri Jiran, Malaysia. Sebagaimana judulnya, lagu ini berkisah tentang perjuangan intifada dalam berperang di jalan Allah, meskipun tidak eksplisit, tapi dengan irama nge-beat itu, lagu ini mengiaskan rasa suka cita seorang mujahid akan janji Rabb-Nya (setidaknya itu penafsiran saya).
4. Kutemukan Jalan-Mu ~ Snada
Oke, Snada lagi ya. Tapi lagu ini benar-benar berkesan bagi saya. Tiap kali dengar jadi teringat masa lalu, di mana aku masih sangat jauh dari Rabb-ku. Jadi ingat saat-saat belum dapat hidayah (dan belum ikut tarbiyah). Dengar aja deh coba,…
3. Fatamorgana ~ Hijjaz
Dunia ini hanya fatamorgana, bukan? Itulah kenapa baiknya kita melatakkan dunia di genggaman, bukan di hati. Ketika mulai tergoda dunia, lagu Hijjaz yang satu ini benar-benar pas buat didengar. Kalau dengar ini nih, insyaa Allah kamu akan tersadar dan kembali ke jalan yang benar. Isinya tentang ajakan kembali ke jalan Tuhan.
2. Senandung Ukhuwah ~ Sigma
Kebanyakan lagi Sigma itu bikin baper, di lain sisi kebanyakan tentang cinta sepasang insan,… kecuali yang satu ini, ia justru bercerita tentang cinta dalam ikatan ukhuwah. Lagu ini sengaja saya taruh di nomor kedua karena sering dinyanyikan di kontrakan bareng teman-teman seperjuangan ketika di tahun akhir kami di kampus. Selain itu, juga pernah saya nyanyikan ketika KKN saat teman-teman maksa saya nyanyi. Inti lagunya tentang indahnya persahabatan dalam Islam.
1. Surat Cinta ~ Inteam
Akhirnya sampai ke urutan pertama nasyid yang paling sering saya dengar belakangan ini.. Taa daa,… *SFX*. Jawaranya adalah Surat Cinta milik Inteam asal Malaysia. Cerita dalam lagu ini adalah bagaimana seorang muslim hendaknya rajin membaca Al Qur’an yang merupakan surat cinta dari Tuhannya, dari Tuhan kita. Itulah surat cinta sebenarnya dari Yang Maha Cinta.
Semenjak pertama kali dengar lagu nasyid ketika sekolah dulu sudah banyak berseliweran grup baru dan lagu-lagu baru tapi menurut saya pribadi, lagu-lagu nasyid lama tetap menawan hati. Dan meskipun lirik-lirik nasyid itu baik mendengarkannya berlama-lama juga bisa berujung pada perkara laughwi atau melalaikan lho. Akan lebih baik jika kamu lebih sering dengar muratal Qur’an, apalagi jika sambil disimak dan dihafal.
Itulah sedikit ocehan saya mengenai nasyid yang paling berkesan bagi saya dan sering saya putar. Kamu yang sering dengar nasyid barangkali juga punya lagu favorit yang sama atau tidak dengan daftar di atas–selera orang kan beda-beda ya. Nah, kalau ada rekomendasi nasyid bagus lainnya boleh bagikan di kolom komentar,… oh ya, jangan lupa saran saya ya: tambahkan beberapa lagu nasyid untuk daftar putar di gadget kamu. Insyaa Allah berkah. Terimakasih sudah membaca.
Saya kecewa karena ga ada lagu nasyid favorit saya Raihan Al Itirof hehehe. Saya suka banget sama nasyidnya Raihan dan Snada asik di dengarnya. Sama album Cinta Rasul lengkap seri-nya dulu punya.
Kalau hanya ada satu nasyid yang menjadi ultimate buat saya maka itu adalah “Akulah Pencinta” karya Hijjaz. Paling ultimate dibanding seluruh koleksi nasyid yang pernah saya dengar (saya pernah punya 40 atau lebih kaset + CD nasyid).
Isinya tentang kerinduan tak tertahan, mengharap cinta Ilahi, di tengah letihnya dunia. Terasa relate buat saya dan mungkin orang-orang yang merasa lelah dengan urusan dunia.
Dulu nasyid ini terasa powerful buat ngedorong saya bangun dan pergi ke masjid. Waktu kuliah di Jepang saya biasa mendengar nasyid ini sambil sepedahan ke masjid (jarak kampus ke masjid sekitar 1 komaan km.
Akulah Pencinta bisa dibilang sebagai nasyid terakhir yang saya temukan powerful, setelah itu saya tak pernah menemukan yang punya kekuatan serupa buat diri saya.
Saya sepakat bahwa nasyid hendaknya jangan sampai melalaikan juga karena goal dari nasyid mestinya bikin ingat Allah dan action menuju Allah.