Apakah kamu pernah khawatir dengan masa depanmu nanti? Saya rasa semua kita mungkin pernah khawatir dengan masa depan kita sendiri. Tentang, kalau sudah dewasa nanti aku akan jadi apa. Apakah aku akan menjadi orang sukses yang mampu berdiri di kakiku sendiri atau sebaliknya. Apakah di masa depan nanti aku akan mendapatkan pendamping yang cantik atau tampan, apakah aku akan dikarunia anak-anak yang sholeh dan sholehah. Lalu rumahku, adakah akan beratap dua atau tiga, atau mungkin hanya sebuah gubuk sederhana! Tidak cukup sampai di situ, masih ada pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menjawabnya. Kenapa? karena kamu menanyakan sesuatu yang bahkan belum terjadi hari ini. Pertanyaan-pertanyaan demikian adalah pertanyaan yang belum memiliki jawaban yang pasti, namun satu kepastian yang kita tahu adalah: semuanya berada di tangan Tuhan.

Improve Yourself (pic from www.homeschoolingteen.com)
Apakah kamu pernah khawatir dengan masa depanmu nanti? Jika paragraf pembuka tadi tidak cukup untuk menghilangkan rasa khawatirmu, maka wajib bagimu untuk membaca tulisan ini hingga selesai.
Jadi, tenang saja, perasaan khawatir yang kamu rasakan itu adalah hal yang wajar terjadi kepada manusia. Sadar atau tidak sadar, kekhawatiranmu itu adalah sebuah pengakuan yang nyata bahwa manusia adalah makhluk yang rapuh dan tidak memiliki daya apapun. Kepongahan akan kejayaan barangkali pernah membuat kita merasa besar tapi semuanya sirna saat kita berada di titik yang rendah; pada titik ini kita bahkan tidak lebih besar daripada sebutir debu!

Proposal masa depan! Pada dasarnya manusia hanya bisa berencana, tapi segalanya Tuhan yang tentukan

Sejauh yang kamu ingat kira-kira sudah berapa kali kamu mendengar “manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan”? Mungkin ratusan kali atau bahkan ribuan kali. Kita tidak pernah berniat untuk menghitungnya karena nyatanya itu adalah persepsi umum yang bila tidak disampaikan oleh seorangpun di dunia ini, hidup telah lebih dulu mengajarkan kita. Pun demikian, sebuah rencana masa depan kita adalah sebuah PROPOSAL yang nyata. Saya katakan demikian semata karena, rencana hanya tinggal rencana saat kamu tidak pernah mem-follow up rencanamu itu. Ibarat sebuah proposal yang diserahkan kepada sebuah instansi (kita berharap proposal kita diterima), hal yang perlu kita lakukan adalah menunggu beberapa waktu kemudian menanyakan perkembangan proposal itu. Bagaimana jika proposalnya ditolak? Simpel, cari perusahaan yang lain lagi.

Masih ada 25 abjad lainnya jika rencana A belum berhasil untuk diwujudkan.

Hari esok ditentukan oleh hari ini, jika kamu ingin hari esokmu baik maka berbaik-baiklah dengan hari ini

Percayalah, terlalu mengkhawatirkan masa depan hanya akan membawamu pada suatu kondisi kerugian. Rugi waktu, rugi tenaga. Kepala mumet. Bila kamu terlalu lama tenggelam, bukan tidak mungkin mentalmu akan terdegradasi. Kakimu akan berat untuk melangkah karena energi yang kamu punya menguap entah kemana. Dan, bukankah hari esok itu ditentukan oleh hari ini? So,…

Jika kamu ingin hari esokmu baik maka berbaik-baiklah dengan hari ini

Semua orang berhak untuk bangkit meskipun ia telah jatuh berkali-kali

Ketika pertama kali kamu terjatuh ditengah pelajaran mengayuh sepeda, apa yang kamu lakukan? Kamu pasti langsung berdiri bukan? Jika ada tubuh yang terluka, atau air mata yang tumpah, itu adalah cita rasanya. Itulah bunga-bunga perjuangannya. Nyatanya kamu bangun kembali dan mencoba mengayuh lagi. Jatuh lagi. Bangun lagi. Kayuh lagi. Sampai bisa. Sampai kamu taklukan sepeda itu. Semua orang berhak bangkit mau seberapa kali pun ia jatuh.

Jika terhadap cinta saja banyak orang rela jatuh-bangun, kenapa terhadap hidup mereka mendadak menjadi seperti sebongkah kaca?

Kita boleh memiliki mimpi untuk masa depan, tapi untuk mewujudkannya kita tetap harus bangun!

Tolong hapus semua bingkai-bingkai pemahaman mengenai “selama seseorang masih memiliki mimpi maka ia akan bertahan hidup” atau “masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi mereka”. Kita bukan Putri Tidur yang menanti seorang pangeran untuk dibangunkan. Nyatanya, kehidupan nyata itu lebih keras daripada kehidupan negeri dongeng. Bumi terus berputar, semua hal terus bergerak. Jika kamu memiliki mimpi untuk masa depanmu, kamu harus bangun dari tidurmu. Bukankah begitu? Jadi boleh kita perbaiki kutipan motivasinya: masa depan bukan milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi mereka, melainkan

Masa depan adalah milik mereka yang bersungguh-sungguh dalam menyiapkan hari ini

Jika semuanya sudah terlanjur buruk,…

Apa yang bisa kita lakukan jika nyatanya semuanya selalu berujung pada kegagalan? Apa yang bisa kita lakukan jika semuanya sudah terlanjur buruk? Tidak perlu khawatir karena,.. tidak peduli seberapa jauh kamu berjalan di jalan yang salah, kamu masih bisa berbalik arah.
Boleh saja kita khawatir dan takut tapi jangan biarkan kekhawatiran itu menjadi halangan bagi kita untuk tetap melangkah. Hari esok itu adalah investasi, hari ini adalah sesuatu yang sudah kita miliki. Merancang masa depan tidak bisa dilakukan dengan bermimpi berkepanjangan. Ia adalah sesuatu yang harus diselesaikan dengan metode cicilan.

Jangan sibuk bertanya “kalau sudah dewasa nanti aku akan jadi apa” tapi coba perhatikan hari ini kita seperti apa. Jangan pusing soal “apakah aku akan menjadi orang sukses yang mampu berdiri di kakiku sendiri” tapi evaluasi diri apakah saat ini kita sudah bisa (mulai) mandiri? Apalagi sampai stres soal “apakah di masa depan nanti aku akan mendapatkan pendamping yang cantik atau tampan, apakah aku akan dikarunia anak-anak yang sholeh dan sholehah”. BERDIRILAH DI DEPAN KACA. Bukan. Bukan. Bukan untuk melihat apakah kita layak untuk mendapat pasangan cantik atau tampan. Melainkan sebuah “ritual” sederhana dalam rangka mengenal diri sendiri dengan sebaik-baiknya. Lantas sisanya? Sisanya, perbaiki apa yang perlu diperbaiki, lengkapi apa yang perlu dilengkapi. Lakukan yang terbaik mulai detik ini dan berproseslah dengan ceria. Semoga masa depan yang cerah menanti kita semua.
Jika menurutmu artikel ini layak dibagikan, tidak perlu berpikir dua kali, sebarkan agar lebih banyak yang terinspirasi dan mari sama-sama memperbaiki diri 🙂
Salam hangat sahabat
error: Konten dilindungi