Manfaat membaca bagi mahasiswa. Sebagai seorang pelajar dengan status mahasiswa tentu kita sudah akrab mendengar peribahasa bahwa “buku adalah jendela dunia”, konon peribahasa yang satu ini adalah peribahasa andalan guru-guru baik itu guru sekolah dasar hingga guru sekolah menengah atas untuk memupuk semangat baca muridnya. Nah, kalau dari dosen saya peribadi belum pernah mendengar peribahasa itu bahkan hingga saya menyelesaikan S1. Ah, biarlah, toh bukan itu konsentrasi artikel kali ini. Pada kesempatan kali ini kita akan bahas tentang pentingnya membaca bagi mahasiswa. Disimak ya gaes.
Memperluas wawasan dan menambah pengetahuan
Inilah maksud peribahasa yang kita singgung di paragraf pembuka tadi. Bagi mahasiswa, kegiatan membaca adalah kewajiban. Kenapa? Karena mahasiswa bukan lagi anak sekolahan yang masih dibimbing penuh oleh guru mata pelajaran. Saat kamu telah berstatus mahasiswa, kamu dituntut untuk lebih mandiri dalam proses belajar. Tidak ada lagi yang namanya disuap-suapi sama dosen. Dengan banyak membaca buku, kamu akan lebih siap menyambut kemungkinan soal ujian yang jauh dari materi yang diajarkan. Selain itu, dengan membaca pengetahuanmu juga akan bertambah, wawasanmu menjadi lebih luas, sehingga ketika harus menulis dan berdiskusi kamu sudah memiliki bahan. Ketika diberikan pertanyaan di kuis atau kuliah pun kamu akan lebih siap. Dan lagi membaca adalah salah satu budaya mahasiswa selain menulis dan berdiskusi.
Meningkatkan kemampuan konsentrasi
Manfaat membaca bagi mahasiswa lainnya adalah meningkatkan kemampuan konsentrasi. Ketika kamu membaca, otak akan mendapatkan stimulasi untuk berpikir secara sistematis. Otak akan berusaha mencerna informasi sehingga pesan atau materi di dalam bahan bacaan dapat kamu pahami. Semakin sering kamu membaca otak akan terbiasa sehingga konsentrasi akan lebih tinggi dan kamu bisa lebih fokus dalam mempelajari atau mengerjakan sesuatu.
Sebagai sumber inspirasi
Membaca juga bisa memberikan inspirasi, terutama buat penulis dan blogger seperti empunya blog ini. Bahkan seorang sastrawan Indonesia kenamaan pernah bilang membaca dan menulis itu ibarat makan dan buang air, tidak bisa makan saja, harus seimbang. Ketika kamu banyak membaca kamu akan mendapatkan inspirasi tidak terduga dari apa yang kamu baca itu. Inspirasi itu bisa kamu gunakan untuk menulis atau untuk apapun juga. Terlebih bagi kamu mahasiswa tahun akhir yang sedang dihadapkan dengan skripsi. Kamu harus melakukan berbagai riset dan salah satu metode risetnya adalah kajian pustaka alias membaca banyak buku atau jurnal.
Jika kamu telah terbiasa membaca banyak buku, akan sangat mudah mendapatkan inspirasi topik yang tepat untuk skripsi yang akan kamu tulis. Tapi tentu saja buku-buku yang dibaca harus buku yang sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. Rekomendasi banget buku-buku motivasi buat bangkitkan semangat kuliah yang suka naik turun mirip diagram sinus dan cosinus.
Memberi nilai tambah pada diri
Selain beberapa hal di atas, pentingnya membaca bagi mahasiswa lainnya adalah memberi nilai tambah pada diri mahasiswa itu. Nilai tambah yang saya maksud bisa banyak sekali, salah satunya adalah akan disegani oleh orang-orang di sekitarnya. Orang yang banyak membaca akan memiliki pengetahuan yang luas sehingga sangat mungkin baginya untuk meraih prestasi di kampus. Selain itu dengan banyak membaca kamu juga memiliki banyak bahan untuk dibicarakan. Pengetahuanmu bisa dibagikan ke teman-teman sehingga membantumu dalam membentuk relasi dan mempererat hubungan dengan orang lain. Intinya kamu punya suatu yang lebih, sesuatu yang menjadi daya tarikmu, menjadi modalmu untuk jadi populer di antara orang-orang yang kamu kenal. Hal tersebut adalah nilai tambah, bukan?
Pada akhirnya memang kegiatan membaca tidak bisa dipaksakan, hanya saja ia bisa dibiasakan. Mulai dari sekarang cobalah untuk merutinkan membaca setiap hari, minimal beberapa halaman saja tapi rutin. Semoga dengan begitu kamu dapat mendapatkan banyak manfaat dari membaca. Itulah tadi tulisan mengenai pentingnya membaca bagi mahasiswa, semoga bermanfaat.
Pentingnya menulis harus diiringi pula dengan menuliskannya pada media. Karena "ikatlah ilmu dengan menuliskannya".