Rabu (23/7), satu hari bakda pengumuman hasil akhir rekapitulasi pilpres 2014 linimasa media sosial masih dipenuhi oleh beragam reaksi publik. Ada yang mengucapkan selamat dengan legowo, ada yang mewanti-wanti, ada yang menyesali ketidaknetralan KPU (dalam kacamata mereka). Ada yang mengkhawatirkan nasib Indonesia ke depan. Ada yang terang-terangan menentang hasil. Dan lainnya. Dan lainnya. Apakah itu wajar? Tentu saja wajar. Meski penerapannya belum sempurna tapi ini negara menganut demokrasi, kawan.

Bagi para pendukung yang dinyatakan kalah tampak kecewa, bagi pendukung yang dinyatakan menang tampak bangga. Tapi meski begitu, mari kita berjalan di jalur yang wajar. Yang kecewa jangan keterlaluan. Yang bangga jangan keterlaluan. Terlalu memuja itu tidak wajar. Toh, mereka juga manusia. Yang jelas sekarang adalah haluan politik Indonesia ke depan akan dikomandoi pihak pemenang dan kita berdoa semoga tidak menciderai rakyat. Kita berharap yang bersangkutan amanah.

Terkait yang sesumbar mengatakan bisa saja kejadian 98 itu berulang tahan dulu. Bagi mahasiswa ayo awasi. Kita tidak membenci siapapun, kita hanya berjuang untuk kepentingan rakyat. Karena kita adalah bibit-bibit bangsa. Keep calm dan terus bergerak. Karena kita (mahasiswa) adalah macan yang sesungguhnya.

Sudah. Itu saja.

error: Konten dilindungi