Sejak zaman Sekolah Dasar (SD) saya bisa dibilang setia menjadi orang belakang layar. Maksudnya saya sulit untuk memberanikan diri tampil di depan (kelas). Keadaan berlanjut hingga saya duduk di bangku SMA. Sampai saat itu masih saja belum berani untuk tampil di depan kelas, jikalau ada tugas yang menyertakan penampilan sedapat mungkin saya hindari. Minimal berusaha mendapatkan nomor urut paling belakang. Tugas membacakan puisi misalnya. Entah kenapa rasa gugup itu kerap memuncak dan membuat sekujur tubuh saya panas dan berkeringat. Sederhananya saya pengidap demam panggung yang lumayan parah.
Jika dipandang sepintas menjadi orang belakang layar itu barangkali bisa dikatakan orang yang cari aman. Kau hanya bertugas berpikir dan orang lain yang menjalankannya. Kau mengkonsep dan orang lain menerapkan. Kau susah-susah membuat dan orang lain yang mendapat nama. Pada satu kejadian di sekolah., status orang belakang layar terkadang membuat kesal, saat kau sudah susah-susah menanam dan memupuk parahnya orang lain yang memetik. Saat kau sudah lama diam-diam menarget sesuatu tapi orang lain lebih dahulu.
Tapi kali ini, saya ingin mengajak, bagi siapapun yang sering berkecil hati karena tidak bisa meninggalkan status “orang belakang layar”-nya. Bagi yang susah move on dari itu. Jika dilihat dari lain sisi sebenarnya kau adalah orang yang beruntung. Orang belakang layar setidaknya dapat,
1. Fokus kepada pekerjaan
Kita tidak membutuhkan Cak Lontong untuk melakukan survey terkait ini, sebagian besar orang sudah paham kalau orang belakang layar memiliki sifat penyendiri. Dengan kata lain, ia menikmati waktu saat jauh dari hiruk-pikuk lingkungan. Dia bisa menciptakan suasana nyaman bagi dirinya sehingga bisa berfokus pada pekerjaan yang tengah digarapnya.
2. Tekun
Jauh dari keramaian membuatnya memiliki banyak waktu untuk melakukan pekerjaan. Orang belakang layar biasanya tekun melakukan pekerjaan. Dengan asumsi bahwa tidak ada yang mengganggu pekerjaannya sehingga dia bisa totalitas dalam mengerjakan itu.
3. Terlihat Stay Cool
Bukannya saya mau mengatakan bahwa yang bersangkutan minim ekspresi tapi dia bisa menyembunyikan kegalauannya. Orang belakang layar adalah tipe manusia introvert yang suka menyembunyikan perasaan. Apapun yang terjadi, mereka biasanya berusaha untuk tidak tampak kesulitan.
4. Cocok bekerja di industri kreatif
Tipe orang ini sangat cocok bekerja di industri kreatif. Menjadi desainer grafis, penulis, pelukis, arsitek atau pekerjaan-pekerjaan yang ‘banyak merenung’ lainnya. Kerennya bisa jadi analis ekonomi, akuntan hingga investor.
5. Konseptor atau pengendali lingkungan
Asiknya, orang belakang layar kerap menjadi konseptor. Mereka menjadi perancang konsep, penyusun strategi dan pemantau lapangan. Orang ini biasanya mengendalikan orang lain meskipun ia tidak menonjol. Memberikan pertimbangan yang didengarkan dan menjadi teman yang baik untuk berunding.
Nah, barangkali itu untungnya jadi orang belakang layar. Bagaimanapun pribadi kita, jika kita pandai mencermati tentu banyak hal positif yang bisa kita dapati. Setiap orang dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan masing, yang penting tetap bersyukur. Salam.
Waah.. memotivasi sekali postigan ini gan..
Terima kasih yaa.. 😀
Update terus dong postigannya gan..
Ditunggu..