Saya memulai kegiatan bloging semenjak tahun 2009, ketika itu tengah duduk di kelas 2 sekolah menengah atas. Blog ini adalah blog pertama saya meskipun dalam perjalanannya seringkali bertukar tema bahkan url, tapi pada akhirnya saya jatuh cinta dengan sastra dan mengadopsinya menjadi tema utama blog saya. Tenang saja, pada kesempatan kali ini saya tidak akan ‘memaksa’ sahabat untuk membaca curhatan tentang blog ini. Tapi, sesuai judul, saya ingin mengajak sahabat untuk mengupas kata ‘berkumpul’.

Berkumpul atau berhimpun, pelakunya tentu tidak satu orang saja, berkumpul melibatkan banyak orang yang pada akhirnya bisa kita sebut sebagai perkumpulan. Nah, kegiatan berkumpul menjadi kegiatan wajib manusia normal dikarenakan manusia itu makhluk sosial. Dan berkumpul, adalah suatu sarana itu berkembang.
Dahulu saya sering sendirian, mungkin bisa dikatakan autis, memiliki hobi dan menikmatinya sendiri, tanpa ada hasrat ingin berbagi. Tapi bagaimanapun juga kesendirian akan mengundang kesepian, saat kesepian kau tidak akan bisa merasakan betapa berwarnanya dunia ini. Pada kondisi yang demikian itu, berkumpul dan bercengkrama menjadi kebutuhan wajib agar kamu tidak dibunuh secara perlahan oleh kesepian.
Maka berkumpulah, kamu bisa mencari teman yang lebih banyak lagi. Seumpama,… Perkumpulan Blogger, misalnya. Betapa banyaknya komunitas blogger di negeri kita ini. Memiliki banyak visi dengan corak khas mereka masing-masing. Bermula dari satu tempat tinggal hingga lainnya. Banyak motif sebenarnya, tapi saat kamu memutuskan untuk berkumpul dengan sebuah komunitas, kamu akan mendapatkan teman-teman yang se-ide dan se-perjuangan. Ketika itu kamu bisa mengambil manfaat timbal-balik dari kegiatan berbagi, perihal hal-hal yang sama-sama kalian senangi.
Banyak lagi perkumpulan lain, seperti Perkumpulan Desainer Grafis, Perkumpulan Penulis, dan lain-lain. Minat tidak untuk menjadi bagian dari itu? Kalau saya mah minat, bukan promo ya, tapi saya aktif di sebuah komunitas kepenulisan bernama Forum Lingkar Pena. Setidaknya dengan bergabung dengan sebuah perkumpulan kamu bisa kecipratan semangat orang-orang di dalamnya. Saya teringat sebuah perkataan bijak, jika kau berteman dengan pandai besi maka kau akan kebagian arangnya, namun jika kau berteman dengan penjual parfum kau akan kebagian wanginya.

Pada akhirnya, kitalah yang berhak untuk menentukan ke mana kita akan bergiat. Berkumpul atau tidak. Mau tetap sendirian atau mencari banyak teman, kita yang tentukan. Hanya saja, sebagai pertimbangan, hidup sendiri tidak lebih berarti daripada hidup bersama orang lain dan menjadi bermanfaat bagi orang banyak. Tetap semangat, hidup indah bila kau tahu jalan mana yang benar.
Padang, 061213

#SatuHariSatuTulisan
error: Konten dilindungi