Ku awali tulisan ini dengan kata pemuda. Bung Karno berkata : Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncang dunia! Kalimat yang tidak asing lagi bukan teman? Ketika tengah mempelajari ilmu sejarah atau kewarganegaraan sesekali sang guru mampir ke suatu terminal untuk menjemput kalimat seperti itu. Lantas ia berkata (minimal dalam hati) : murid-muridku tersayang, kelak di pundak kalian akan terpikul sebuah tanggung jawab besar, kelak di tangan kalian akan berawal gerakan perubahan, kelak murid-muridku sayang, aku akan tersenyum ketika didikan ku berhasil.
                Pemuda itu tiang kokoh peradaban, pilar emas perbaikan umat. Jelasnya : Pemuda adalah pejuang. Pemuda… (silahkan tambahkan untuk selanjutnya). Lantas, apa sebab saya menulis tentang pemuda? Saya jawab, karena aku dan kamu (kita) adalah pemuda!

Kita adalah pemuda maka kita adalah pejuang
                Membaca kalimat diatas mengingatkan saya tentang sebuah pelajaran dalam ilmu matematika, bab logika matematika tentang implikasi.

                Jika P maka Q.
                P = Kita adalah Pemuda
                Q= Kita adalah Pejuang

                Satu ketentuan dalam implikasi, jika Q tidak benar maka implikasi bernilai salah, jika kita bukan pejuang (bukan hendak menjadi pejuang pula) maka kita bukan pemuda. Hm, untuk saat ini mohon di terima. (^_^) . Nah, kesimpulan sementara : pemuda adalah pejuang! Nah, selanjutnya kita bahas tentang objek perjuangannya.

Keutamaan pemuda yang berjuang!
                Barangkali teman-teman tau betul dengan lima perkara ini : sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati. Ingat lima perkara sebelum lima perkara. Yang sering denger nasyid, boleh jawab ini lagu Raihan berjudul Demi Masa.
                Salah satu dari perkara itu adalah muda sebelum tua bukan? Masa muda adalah masa berharga, masa-masa pencarian jati diri, masa-masa mencoba, masa-masa muda. Ah, syukurlah saya masih muda. (^_^). Masa muda adalah masa menempa potensi diri. Jiwa muda adalah jiwa yang berapi-api (kata Rhoma Irama). Jelasnya : Ketika muda begitu banyak kesempatan. Ketika mudalah kita bisa berjuang sekuat tenaga, untuk keluarga, nusa bangsa dan agama.
Dan bagi kita yang berjuang di jalan yang benar, berbahagialah sebab Rasulullah bersabda,

                   “Tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah; pejuang di jalan Allah, seorang hamba sahaya yang menghendaki kebebasan, dan seorang yang menikah karena menginginkan kesucian.” (HR. Tirmidzi)

Kesimpulan selanjutnya : pemuda yang berjuang di jalan yang benar adalah pemuda-pemuda tangguh, yang InsyaAllah pertolongan Allah lah baginya. Yang laki-laki bolehlah kita sebut seperti kata SO7 : Pejantan Tangguh. Kalau yang perempuan? Hm, kayaknya tidak asik juga jika dibilang betina tangguh. (^_^)

Berjuang dijalan Allah? Bagaimanakah?
                Sesuai sub judulnya, berjuang di jalan Allah, bagaimanakah? Simpelnya : perjuangan di jalan Allah bukan hanya ketika kita berangkat jihad, memerangi para kafir yang menjajah saudara kita. Atau yang lebih sederhananya menjadi juru dakwah untuk menyiarkan nilai-nilai islam kepada seluruh umat manusia. Perjuangan itu dimulai dari diri sendiri.

                Bagaimana kita bisa mengatur diri sendiri, membelenggu semua keinginan yang salah sebab hanya berlandaskan nafsu, berubah menjadi lebih baik, tidak berbohong, membuat saudara-saudara kita tersenyum, membuat keluarga kita bangga dan amalan lainnya itu juga perjuangan. bersungguh-sungguh dalam kebaikan juga perjungan. Bersungguh-sungguh dalam menulis dengan catatan yang ditulis itu adalah kebaikan dan bermuatan hikmah, itu perjuangan. Bukan seperti sebagian penulis sekarang cenderung menulis hanya untuk materi duniawi, hingga tak jarang ada tulisan yang bermuatan seksualitas, berwujud kapitalis, hedonisme, hanya sekadar penghibur agar pembaca tertarik dengan apa yang ia tulis (meski bahkan tidak ada hikmah di dalamnya).
               Berjuang itu banyak caranya, namun yang terpenting dari semua itu adalah niat perjuangannya. Mari kita jadikan nama kita sebagai salah satu dari pionir kebajikan, meski sejarah tak mencatat namun malaikat Tuhan mencatat. Jadilah pemuda terbaik bagi umat. Semoga apa yang kita lakukan dapat memberi manfaat bagi orang lain, karena kata Rasulullah, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Wallahu ‘Alam bi shawab.

*dari catatan fb 23 mei 2011, dengan pengubahan seperlunya..
                                               
**semoga bermanfaat =D

error: Konten dilindungi