Ketika transportasi online atau daring sedang marak-maraknya, saya sama sekali tidak tertarik untuk mencoba. Pertama, karena saya sudah terlanjur nyaman naik angkutan kota—meski sering ngetem-nya. Kedua, karena ongkosnya lebih mahal. Oleh karena itu, ketika masih di kota domisili, saya tak berpikir untuk mencoba itu. Kecuali ketika saya berkesempatan ke luar kota.
Ngomong-ngomong, saya kurang sepakat dengan penamaan jenis transportasi tersebut sebagai transportasi online. Pasalnya yang online kan bukan transportasinya melainkan hanya metode pemesanannya saja. Mungkin bisa dicari istilah lain yang lebih tepat.
Apa dong coba? Saya juga lagi malas mikir, eh.
Terlepas dari itu, transportasi daring ini menurut saya cukup menguntungkan. Dari kacamata penumpang, paling tidak ada beberapa benefit yang ditawarkan. Semuanya akan saya bahas di bawah.
Keuntungan Menggunakan Transportasi Online
#1 Lebih praktis
Keuntungan pertama tentu di segi kepraktisannya. Kurang praktis apa coba, kita hanya perlu menekan-nekan layar ponsel pintar, kemudian ojek atau taksinya sudah berada di depan (rumah) kita.
#2 Tidak memerlukan trayek
Selain praktis, benefit lainnya dari jenis transportasi ini adalah tidak memerlukan trayek. Kamu bisa pergi ke manapun—selagi masih dalam jangkauan operasi—meskipun jalan tersebut bukan merupakan jalan utama kota.
#3 Lebih ekslusif
Tidak seperti angkutan umum, angkutan daring ini lebih ekslusif. Mulai dari kursi hingga tersedianya pendingin pada taksi online.
#4 Lebih nyaman
Soal kenyamanan tak perlu dipertanyakan—meskipun itu relatif. Paling tidak suspensi mobil taksi online lebih bagus dari angkot apalagi bus kota, bukan?
#5 Lebih keren, pastinya
Pas turun dari taksi online itu seperti kita diantar kendaraan pribadi, padahal sebenarnya nyewa. Lebih keren dan gaya.
Terbantu dengan Adanya Transportasi Online Saat Saya Keluar Kota
Sebenarnya saya adalah tipe orang yang nyaman di rumah—alias tidak ke mana-mana, hanya saja saat ada urusan pekerjaan mau tidak mau ya harus berangkat. Beberapa waktu yang lalu saya pernah menyambangi Bali, Jakarta dan Bandung. Faktanya, meskipun itu adalah kota besar saya sama sekali tidak familiar.
Buktinya ketika turun dari pesawat di Bandara Internasional Ngurah Rai sekitar 2 tahun yang lalu. Saya dan teman benar-benar tidak tahu kalau ada gesekan yang cukup kuat antara pengemudi taksi online dengan konvensional. Sampai-sampai mereka tidak boleh mengambil sewa ke dalam kawasan bandara. Pada akhirnya saya terpaksa naik taksi konvensional yang lebih mahal.
Usut punya usut, lewat bincang-bincang dengan pihak terkait, ternyata agar bisa menyewa taksi online untuk jemput ke bandara mesti pesan sebelum sampai ke luar dulu. Maksudnya pesan saat masih berada di dalam bangunan utama bandara, kemudian janjian dengan sopirnya mau dijemput di mana. Ditambah sedikit drama kalau kita dijemput sama teman, jadi bisa nolak tawaran kawanan taksi konvesional.
Ribet juga sebenarnya, tapi saya tidak tahu bagaimana sekarang. Apakah gesekan itu masih ada? Mungkin teman-teman ada yang tahu.
Ketika melancong ke Jakarta dan Bandung pun saya kerap menggunakan taksi online untuk mobilisasi. Praktis dan nyaman. Hanya saja ada satu hal yang berkesan bagi saya, yaitu sopir taksinya yang minta uang tambahan untuk bayar karcis tol dan parkiran. Yah, wajar sih ya, soalnya kalau mereka yang bayarkan bisa jadi untung yang didapatkan sedikit atau malah bisa rugi.
Baca juga: Pengalaman Salat di Bali yang Sukses Bikin Saya Nangis
Penutup
Transportasi online, sebagai model transportasi kekinian, memang memberikan warna baru terhadap industri pertransportasian kita. Hanya saja, setiap kemajuan tentu memiliki dua sisi mata pisau. Tidak sedikit juga cerita tindak kriminal yang dilakukan oknum transportasi online, sehingga kabarnya penyedia layanan sampai merilis fitur “bagikan perjalanan” untuk meningkatkan rasa aman dari penumpang.
Pada akhirnya, apapun itu, kita sebagai pengguna tetap harus hati-hati dalam menggunakan transportasi online. Di akhir tulisan ini saya mengajak teman-teman semua, yuk mari jadi pengguna yang bijak.
Baca ini jadi ikut kepikiran apa nama yang lebih tepat buat transportasi online. Hehehehe….
selamat malam bu, hehe…
mau comen apa ya,,,
sangat memberikan informasi