Transformasi Digital di Perusahaan, Work From Anywhere, dan e-Recruitment
Dalam sebuah percakapan santai, saat menemani istri mengerjakan pekerjaan rumah, saya pernah bertanya padanya tentang sampai kapan kantornya akan menerapkan sistem kerja Work from Home (WFH). Ya, meskipun ia tidak 100% WFH seperti saya, tapi kantor tempat ia bekerja memberlakukan sehari WFH dan sehari WFO (Work from Office).
“Entahlah, mungkin akan selamanya.” Jawabnya sekenanya.
Saya paham, sebagai sebuah perusahaan daerah, direksi dan manajemen kantornya pasti berpikir keras agar tidak banyak karyawan yang terinfeksi oleh Covid-19. Itu akan sangat berdampak pada perusahaan.
Tidak hanya soal resiko penularan pada yang lain—yang tentu saja menurunkan produktivitas, semakin banyak karyawan yang terdampak Covid-19 tentu juga akan menguras dana perusahaan. Maksud saya, untuk biaya pengobatan dan sebagainya.
“Tapi kata temanku, mungkin juga akan diberlakukan WFA…” sambung istri saya.
“WFA itu apa lagi?” saya kembali bertanya.
“Work from Anywhere,… kerja dari mana saja, yang penting target tercapai” terangnya. Saya manggut-manggut.
Saya jadi membayangkan, sejurus itu tampak lebih santai, tapi bagi orang yang kurang baik dalam memanajemen waktu kerja (seperti saya) bisa repot juga.
Ah, buat apa pusing soal itu, bukankah manusia sudah sangat terlatih untuk beradaptasi? Jujur saja, saat awal pandemi saya cukup sesak napas saat harus pakai masker keluar rumah, tapi sekarang sudah biasa saja. Apa Anda juga merasakan hal yang sama?
Hmm, kembali ke topik, nyatanya Work from Anywhere (WFA) bukanlah konsep baru. Istilah WFA bisa dibilang sama dengan remote working yang sudah banyak diterapkan. Meskipun skema ini kebanyakan dipakai di beberapa pekerjaan tertentu yang terkait dengan teknologi, tapi tidak tertutup kemungkinan bisa dipakai di pekerjaan yang lain juga.
Lebih Lanjut Tentang Work from Anywhere
Jika ditilik betul nih, WFA menawarkan berbagai keuntungan atau manfaat lho. Bagi individual misalnya, WFA menawarkan kebebasan. Saat Anda bisa bekerja dari mana saja, tentu itu menjadi tawaran berarti jika Anda adalah istri yang harus mengikuti suami yang suka pindah-pindah kerja, atau ibu yang harus mengurusi anak-anak sebagai pekerjaan lain yang tak kalah pentingnya.
Anda juga bisa membuat setup ruangan “kantor” sesuai kecenderungan hati Anda. Dan yang tak kalah penting : Anda cukup berdandan (atau juga mandi) saat Anda rapat daring saja. Eh. Bagaimana,… sangat menarik, bukan?
“Tunggu, kalau begitu bagaimana dengan manfaat bagi perusahaan? Jangan sampai enak di karyawan saja.” berontak sisi idealis saya. Eits,… jangan kira tidak ada.
Laman Harvard Business Review melaporkan sebuah hasil penelitian di mana WFA tidak hanya membuat pekerja lebih bahagia tetapi juga lebih produktif.
Produktivitas individu meningkat sebesar 4,4% dari biasanya. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi perusahaan. Yaaa, meskipun tren ini butuh penelitian lebih lanjut, tapi skema WFA bisa kok dicoba oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tertentu (untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu pula).
Tapi tunggu dulu,… perusahaan seperti apa kira-kira yang cocok dengan WFA ini?
Biar pembahasan kita lebih terang dan mengerucut. Jawabannya tentu saja perusahaan yang sudah mulai melakukan transformasi digital.
Seberapa Penting Transformasi Digital Bagi Perusahaan?
“Dari tadi ngomongin transformasi digital, jelasin dulu kenapa…” mungkin begitu pikiran sebagian pembaca.
Soal transformasi digital itu, sebenarnya amat sangat sederhana. Ia dapat diartikan sebagai bagian proses dari teknologi yang lebih besar di mana terjadi perubahan yang berkaitan dengan penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan. Karena bahasan kita adalah tentang bisnis atau perusahaan, maka perubahan yang dimaksud tentu berkaitan dengan penggunaan teknologi digital di sektor itu.
Transformasi digital sudah menjadi bahasan global sejak beberapa tahun terakhir. Indonesia sendiri menjadikan transformasi digital sebagai sesuatu yang sudah menjadi mandatory atau wajib di kondisi sekarang ini.
Dari sebuah berita yang dilansir suara.com, menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini transformasi digital akan meningkatkan produktivitas. “Digital ekonomi bisa memberikan akses yang lebih jauh luas pada masyarakat. Produktivitas dari setiap perusahaan akan meningkat, dan ini memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan maupun lembaga,” ungkap beliau dalam Indonesia Digital Conference 2020 lalu.
Jika produktivitas perusahaan meningkat, otomatis roda ekonomi juga akan melaju dengan semakin baik, bukan?
Ada sebuah literatur yang sangat menarik tentang topik kita ini. Schwertner dalam sebuah artikel di Trakia Journal of Science (Vol. 15, 2017) menjelaskan dengan baik tentang bagaimana transformasi digital memberikan dampak positif pada sebuah bisnis.
Dia menuliskan bahwa transformasi digital pada bisnis mendobrak pembatas antara manusia, bisnis dan berbagai hal. Hal ini membuat bisnis mampu menciptakan produk baru, layanan dan menemukan langkah yang lebih efisien dalam menjalankan bisnis.
Contoh paling sederhana dari penjelasan di atas adalah terbukanya peluang bagi sebuah bisnis untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen akhir atau end user mereka.
Untuk membuktikannya, Anda bisa lihat mulai banyak perusahaan memiliki akun media sosial (salah satunya Twitter) yang tidak hanya menjadi media berbagai informasi, tetapi juga media untuk menerima dan menjawab komplain.
Balasan dari komplain bahkan bisa didapatkan dengan lebih mudah ketimbang harus menelpon call center yang terkadang sulit tersambung karena banyaknya antrian.
Hmm, sangat memudahkan, bukan? Semua narasi di atas agaknya sudah cukup menjelaskan bahwa transformasi digital sangat penting bagi sebuah perusahaan.
Tapi,… masih ada tapinya lho ini, agar berbagai kemudahan dari transformasi digital tersebut dapat dirasakan oleh sebuah entitas bisnis, ada beberapa aspek teknologi yang harus mereka penuhi. Jika Anda juga adalah bagian dari sebuah perusahaan, informasi setelah ini sayang sekali untuk Anda lewatkan.
Aspek Teknologi yang Harus Dipenuhi Perusahaan dalam Menyempurnakan Transformasi Digital
Jika Anda masih ingat (atau mungkin bingung) tentang pembahasan kita mengenai Work from Anywhere (WFA) sebelumnya, itu adalah salah satu bentuk luaran dari transformasi digital sebuah perusahaan. WFA sangat terkait dengan salah satu aspek teknologi yang dibutuhkan. Aspek itu adalah cloud computing.
“Apa lagi itu cloud computing?” tanya pembaca.
“Cloud computing adalah komputasi awan” jawab saya.
“Itu saja?” gerutu pembaca.
Hmm, jangan menggerutu, jawaban di atas tentu saja bukan jawaban yang Anda inginkan, bukan?
Mohon maaf, sedikit bercanda biar bahasan ini tidak terlalu kaku. *hehe
Jadi gampangnya, cloud computing adalah sebuah model atau teknologi yang memungkinkan akses ke sebuah jaringan yang tersusun dari sumber daya komputasi bersama yang dapat dikonfigurasi atau diatur. Sumber daya ini meliputi jaringan, server, penyimpanan, aplikasi serta layanan.
Dampaknya adalah perusahaan tidak perlu berinvestasi besar dalam menghadirkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sendiri sebab layanan cloud computing sudah menyediakannya dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Coba bayangkan seperti ini, jika Anda punya sebuah perusahaan kecil dengan beberapa pekerja saja. Dana perusahaan Anda terbatas sementara Anda butuh akan sebuah server. Memilih untuk menghadirkan server sendiri tentu akan sangat menguras biaya operasional, bukan? Dan itu hampir tidak mungkin untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan rintisan (start up). Di saat itulah cloud computing diperlukan.
Hanya saja, tidak banyak orang yang paham dan bisa mengelola teknologi komputasi awan karena bisa dibilang itu adalah barang baru dalam ekosistem bisnis. Jadi, jika Anda adalah seorang pemilik bisnis, Anda pasti butuh usaha ekstra mencari dan menyeleksi calon karyawan atau talenta yang paham dengan cloud computing.
Selain cloud computing, masih ada 3 aspek teknologi lainnya yang mesti dipenuhi untuk menyempurnakan transformasi digital perusahaan lho. Ketiga itu adalah Internet of Things (IoT), Mobile Technology dan Big Data and Data Analysis. Sama halnya dengan Cloud Computing tadi, ketiga aspek ini juga mesti diisi oleh talenta-talenta yang paham dengan baik atas hal-hal tersebut. Katakanlah, talenta yang berkualitas.
Talenta yang berkualitas ini tentu saja tidak hanya dari aspek kemampuan, tetapi juga aspek kepribadian. Artinya, jika perusahaan Anda atau perusahaan manapun telah berhasil bertransformasi digital secara sempurna, Anda tidak akan khawatir lagi jika pada akhirnya memberlakukan konsep remote working atau Work from Anywhere tadi.
Lantas, muncul lah sebuah pertanyaan : di mana bisa mendapatkan talenta-talenta terbaik yang bisa bekerja untuk perusahaan kita?
Terlebih karena ini adalah eranya transformasi digital, sedapat mungkin penerimaan karyawan atau talenta itu juga dilakukan dengan teknologi digital. Katakanlah menggunakan konsep e-recruitment.
Jika memang itu yang Anda butuhkan, maka saran terbaik saya agar Anda atau siapapun bisa mendapatkan talenta terbaik dengan mudah adalah dengan menggunakan layanan EKRUT, platform rekrutmen yang menggunakan teknologi dan jaringan perekrut untuk membuat proses rekrutmen menjadi lebih cepat dan lebih baik tanpa harus mengurangi kualitasnya.
Lebih lanjut tentang EKRUT akan saya jelaskan di bawah ya.
EKRUT : Platform Recruitment yang Mendukung Transformasi Digital Sebuah Perusahaan
EKRUT adalah platform rekrutmen yang sudah berdiri semenjak tahun 2016. Platform EKRUT dikelola oleh PT EKRUT TEKNOLOGI UTAMA yang fokus pada kandidat berkemampuan tinggi di bidang teknologi, tepatnya yang memiliki ketertarikan atau pengalaman dalam hal pemrograman, data, desain, produk serta pemasaran digital. Selain itu, EKRUT juga bisa dibilang sebagai tech-talent marketplace pertama di Indonesia.
“Lalu, bagaimana EKRUT bisa mendukung transformasi digital sebuah perusahaan?” Itu menjadi pertanyaan yang menarik untuk dibahas.
Sebelumnya kita sudah membahas berbagai aspek penting yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan agar dapat bertransformasi digital dengan baik. Aspek-aspek tersebut membutuhkan talenta-talenta terbaik di bidangnya. EKRUT bisa memudahkan perusahaan Anda atau perusahaan manapun untuk mencari kandidat terbaik di berbagai aspek teknologi digital itu.
Belum cukup sampai di situ, EKRUT juga menawarkan berbagai benefit untuk employer dalam hal merekrut talenta yang mereka butuhkan. Beberapa benefit itu adalah sebagai berikut.
Keuntungan Ekslusif dari Platform Plan EKRUT
Tracking system untuk memudahkan manajemen kandidat
Saran kemampuan dan biaya berdasarkan data pasar
Akses langsung pada talenta tersaring oleh perekrut
Konsultan yang membantu Anda dalam proses perekrutan
Sebagai employer, perusahaan bisa memilih 2 plan atau paket keanggotaan di EKRUT. Yang pertama adalah Headhunting Plan dengan biaya keanggotaan gratis. Employer cukup membayar biaya sebesar 15% ketika berhasil merekrut talenta. Selain itu, ada paket membership yang lain, yaitu Platform Plan dengan benefit yang sudah saya tuliskan di atas. Paket keanggotaan ini memungkinan employer untuk melakukan perekrutan tidak terbatas dengan biaya perekrutan 0%. Lebih jelasnya, saya lampirkan pada tabel di bawah ya.
Platform Plan
Get unlimited hires by subscribing to EKRUT Platform plan
Contract Length
12 months
Pay per hire
0%
Membership fee & Bonus
IDR 8,000,000/mo*
now only
IDR 5,600,000/mo*
Free 6 months membership
after 1 hire within 1st month
Contract Length
3 months
Pay per hire
0%
Membership fee & Bonus
IDR 10,000,000/mo*
now only
IDR 7,000,000/mo*
Free 1 months membership
after 1 hire within 1st month
*Price exclusive of tax
Headhunting Plan
Let EKRUT take care of everything. Just pay a percentage fee per successful hire.
Contract Length
12 months
Pay per hire
15%
Membership fee
Free
Employer bisa memilih keanggotaan mana yang cocok dengan perusahaan mereka. Setiap paket keanggotaan tentu saja menawarkan keuntungannya masing-masing. Hanya saja, perusahaan yang serius ingin melakukan tranformasi digital, apalagi sekarang industri di Indonesia tengah menuju revolusi 4.0, sebaiknya tidak perlu menahan diri untuk berlangganan Platfrom Plan EKRUT. Dengan demikian, perusahaan Anda atau perusahaan manapun punya peluang lebih besar mendapatkan talenta berkualitas dan terbaik demi membantu perusahaan memenuhi semua aspek yang dibutuhkan dalam transformasinya.
Lalu, talenta apa saja yang bisa ditemukan di talent marketplace EKRUT. Berikut adalah daftarnya, dan jangan lupa menonton video yang saya lampirkan setelahnya ya.
Position Function
- Fullstack Engineer
- Backend Engineer
- Frontend Engineer
- Security / Network Engineer
- DevOps Engineer
- Mobile Engineer
- IT Consultant
- QA / Test Engineer
Position Function
- Product Design
- UX Research
- Product Marketing
- Product Management
- Project Management
- Strategy
Position Function
- Brand Management
- Public Relations
- Social Media
- Corporate Social Responsibility
- Brand / Product Management
- Content
- Strategy
- Graphic Designer
- Campaign
- CRM
- Performance Marketing
- Community / Events Marketer
Position Function
- Database Engineer
- Statistician / Scientist
- Analyst / Business Intelligence
- Engineer
Cara menggunakan EKRUT bagi employer
Company success stories
Kesudahannya…
Orang bijak pernah berkata, ada satu hal yang paling jauh di dunia ini. Hal itu adalah waktu, tepatnya masa lalu. Masa yang telah berlalu tidak akan bisa dikejar kembali. Ini berkaitan sekali dengan sebuah kesempatan, ketika ia telah dilewatkan maka ia akan susah didapatkan kembali.
Dunia terus berputar dan waktu terus bergulir. Semua orang dan entitas bisnis terus berproses dan berakselerasi. Di samping itu, dunia digital yang kita hadapi saat ini membuka peluang siapapun untuk bertransformasi, tentu saja termasuk sebuah perusahaan atau bisnis.
Sejauh ini kita sudah membahas mengenai transformasi digital sebuah perusahaan dan bagaimana EKRUT mampu memberikan kemudahan bagi pelakunya. Tidak hanya employer lho, EKRUT juga bisa digunakan oleh para pencari kerja atau talenta.
Sekarang tergantung Anda, maukah Anda bergerak dan bertransformasi bersama EKRUT? Jangan lewatkan masa begitu saja. Capai kesuksesan di era digital bersama platform rekrutmen keren dan tech-talent marketplace pertama di Indonesia. Kunjungi EKRUT sekarang juga.[]
Referensi :
Beberapa icon dan informasi dari Situs resmi EKRUT di https://www.ekrut.com/
Prithwiraj Choudhury. 2020. Our Work-from-Anywhere Future. Harvard Business Review. Tersedia di https://hbr.org/2020/11/our-work-from-anywhere-future
Dwi Bowo Raharja & Mohammad Fadil Djailani. 2020. Transformasi Digital Akan Tingkatkan Produktivitas dan Perekonomian. Tersedia di https://www.suara.com/bisnis/2020/12/16/202434/transformasi-digital-akan-tingkatkan-produktivitas-dan-perekonomian
K. Schwertner. 2020. Digital Transformation of Business. Trakia Journal of Sciences, Vol. 15, Suppl. 1, pp 388-393, 2017
Wah seperti blogger juga donk WFA kan…
Gara-gara Covid, inovasi WFH berubah jadi WFA, dan ini cukup efisien ya, terutama bagi karyawan. Karena meski gak harus datang ke kantor, mereka bisa bekerja dari mana aja.
Wah EKRUT cukup bagus juga ya untuk mendukung transformasi digital ini.
Makasih infonya uda
Ekrut memudahkan perusahan untuk mencari talenta². Coba ku share ke teman² pengajar bidang Informatika/SI. Sepertinya yg dicari banyak ilmu IT yah.
Btw…aku termasuk yg udh terbiasa ngajar online nih…
Transformasi digital wajib banget nih segera diadopsi oleh semua pihak nih, baik pekerja dan pemberi kerja. Untuk bisa terus bersaing, naikin hard n soft skill wajib banget nih.
Eh, ternyata aku juga ikutan kubu WFA. Saya ngerasa beruntung sih bisa kerja kayak gini. Meskipun kadang masih suka kelimpungan bagi waktu tapi sebagai pekerjaan digital fenomena WFA ini bikin saya bisa lebih dekat dengan keluarga
Menerapkan WFA menurut saya win win solutions utk pekerja dan perusahaan. Pekerja lbh happy dan produktifitasnya jg bagus. Perusahaan jg bs menekan biaya operasional.
Cocok nih ekrut buat Work From Anywhere. Skill kerja bisa semakin bertambah dengan ekrut ini. Sukses lah Uda..
Ada WFH, WFO dan kini WFA ya. Zaman now kerja tidak terikat ruang lagi. Kayak kegiatan academic course penyusunan artikel ilmiah untuk dimuat ke jurnal internasional bereputasi, bs diikuti di mana saja dan oleh kampus mana saja di seluruh dunia. Benar² mengalami transformasi digital ya.
kalau pegawainya gak gaptek, WFA bs dilakukan. kalau pegawainya seperti orang-orang kolot yg gak mau adaptasi dg segala perubahan, agak susah juga ya. di masa sekarang kan kemajuan teknologi benar2 kita rasakan manfaatnya
Beruntung saya pernah kerja di media online yang udah terbiasa WFH dn WFA sejak dulu. Tapi memang sepakat, kudu banyak adaptasi baru. Saya sepakat kalau ke depannya, semua bisnis wajib go digital
work from anywhere, menarik juga konsepnya, dan emang kayaknya bakal bisa nih mengarah ke sana. Sekarang aja walau statusnya WFH, nyatanya banyak yang tidak benar-benar ada di rumah. Bahkan lagi pergi ke kebun pun, saya kadang bawa laptop. Berjaga-jaga klo tiba-tiba pimpinan minta ada yang harus segera dikerjakan. Untung di kebun juga sinyalnya bagus
Ekrut sudah berdiri sejak 2016 ternyata ya, lumayan lama juga. Konsep dan layanannya bagus juga ini
Aslii bahasanya banyak yg ngga kupahami sebelumnya. Tapi pelan2 dibaca jadi paham ekrut ini fokusnya kemanaa.
Thanks kak lengkap banget artikelnya
wah membaca tulisan udafadli memang mengalir dan jelas ya tentang ekrut ini, tidak hanya perusahaan tapi bagi yang nyari pekerjaan juga bisa ya. saya lagi membayangkan seandainya 8 tahun yang lalu pas lulus s1 sudah ada pasti saya terbantu banget dgn ekrut ini..
emang keren ini EKRUT bisa bikin kita kerja dimana saja kapan saja dan memang sudah saatnya gitu lah ya
betul juga, sudah saatnya WFH diganti dengan WFA. sehingga kita bisa bekerja di mana saja dan kapan saja.
Nah karena itu diciptakannya co work space. Sehingga kita bisa kerja dimana pun dan kapanpun.