Bukan Sekadar Mimpi, Begini Cara Hasilkan Uang dari Internet Meski Tengah Pandemi

by | Dec 15, 2020

Hidup tidak selalu berjalan seperti rencana, bukan? Sebagai contoh, seorang remaja yang beranjak dewasa muda menapak langkah pertamanya di perguruan tinggi. Di awal ia mematok target mesti lulus paling lambat 4 tahun, meski itu bukan suatu yang mustahil, tetap ada kemungkinan ia akan terlambat tamat. Dan itu terjadi pada saya saat duduk di bangku S1 dulu.
Meski sudah memasang target tamat tepat waktu, nyatanya saya baru bisa tamat pada semester ke sepuluh saya di kampus. Jalan akademis yang dipersepsikan mulus ternyata ada saja rintangannya, baik itu berkaitan dengan kampus atau yang berhubungan dengan diri sendiri dan lingkungan.

Eh, tapi ada lho yang saya syukuri meski tamat sedikit terlambat. Yaitu saya jadi bisa melatih kemampuan sampingan, memelihara hobi dan mencari uang dengannya.

Kemampuan esktra, yang tidak ada sangkut pautnya dengan jurusan kuliah saya itu, bahkan bisa membantu saya tetap berpenghasilan meski pandemi datang dan masih berlangsung sampai sekarang. Di masa transisi menunggu ijazah pascasarjana, sembari menunggu peluang kerja entah di mana.

Alhamdulillah saya masih bisa mencari nafkah untuk keluarga.

Mendadak Cross Job Sembari Waktu

Ketimbang menyebutnya “sementara waktu” saya lebih nyaman menggunakan frasa “sembari waktu”. Sedikit perkenalan, saya adalah sarjana teknik mesin. Pasca lulus S1, alhamdulillah, saya terpilih menjadi salah seorang penerima beasiswa pemerintah untuk program S2-S3. Awal Desember ini, atas izin dari-Nya, saya berhasil di wisuda–itu pun setelah menunggu hampir 1 tahun karena terkendala publikasi internasional.

Wisuda yang tertunda, tentu saja membuat saya melewatkan kesempatan mendaftarkan diri pada seleksi CPNS akhir tahun lalu. Akhirnya saya berusaha mencari uang dengan apa yang saya punya, terlebih saya sudah menjadi kepala keluarga.

Beruntung, semasa kuliah saya mempertajam kemampuan menulis, desain grafis dan desain web yang saya miliki. Yah, meskipun sering diledek teman angkatan sebagai mahasiswa “sastra mesin”, ternyata hobi yang dipelihara bisa menjadi pundi-pundi uang yang lumayan nilainya.

Bisa dibilang, keadaan jua lah yang memaksa saya menjadi seorang freelancer dan so-called “internet marketer”. Sebuah kenyataan yang membuat saya tergelitik, hehe.

Ingatan saya terbang pada masa SMA, di mana saya masih tergila-gila dengan game online dan hobi nge-warnet.

Saya ingat sekali bagaimana teman-teman mempermasalahkan in game job saya yang kami, para player, sebut sebagai “cross job”. Bagaimana tidak, job dasar saya adalah “warrior” tetapi mengambil job lanjutan sebagai “mekanik”.

Alhasil, skill dasar  chara saya tidak cocok dengan job lanjutannya. Namun meskipun demikian, saya tetap menjalani game itu dengan suka ria.

Kenangan itu relate banget dengan kondisi saya saat ini, karena satu-dua alasan saya belum bisa mengajar di kampus, akhirnya cross job sebagai content writer, blogger dan internet marketer sembari waktu. Ya, sembari waktu, sebab saya akan mempertahankannya meski telah bekerja nanti.

Meski itu jauh banget dari basic pendidikan saya. Selagi penghasilannya halal, apa salahnya, bukan?

Hobi yang Menyelematkan Kantong di Saat Pandemi

Meski sebenarnya bisnis itu telah saya mulai sejak Februari (sebulan sebelum pandemi) lalu, saya baru bisa memaksimalkan potensinya ketika Juni tiba. Bulan Juni itu saya mengambil langkah nekat dengan menjalankan iklan berbayar Google Ads. Jujur, itu kali pertama saya menggunakan Google Ads tanpa mentor dan bermodal searching di Google saja.

Namun, Tuhan selalu bersama hamba-Nya yang mau berusaha, bukan?

Bisnis digital saya berjalan dengan cukup baik dan memberikan saya penghasilan, yang alhamdulillah, melebihi upah minimum kota (UMK) tempat saya tinggal. Bermodal sebuah laptop, paket internet, meja lipat dan alas lesehan, tangan saya bekerja menjemput rezeki dari-Nya.

Bisnis digital yang saya jalani itu adalah jasa pembuatan landing page yang saya promosikan melalui website saya di https://lamanku.id.

Meski pemain baru. Alhamdulillah sudah puluhan klien datang dan memesan layanan saya. Mungkin karena harga jasa yang lebih terjangkau dari penyedia layanan serupa. Saya pribadi memang tidak berani memasang harga mahal karena belum terlalu percaya diri, selain itu portofolio saya masih sedikit. Tapi syukurlah banyak klien yang puas dan bahkan repeat order ke saya.

Jujur, hobi membuat website dan/atau landing page juga baru saya gandrungi 2 tahun terakhir. Tapi bisa menjadi salah satu sumber penghasilan di tengah pandemi yang entah kapan berakhir.

Agar asap dapur tetap mengepul, saya berupaya menjalani usaha berbasis hobi lainnya. Seperti yang saya katakan tadi, saya juga memaksimalkan blog yang saya punya dan kemampuan menulis untuk mendulang rupiah di kondisi sekarang yang serba susah.

Chat repeat order dari klien

Beragam upaya lainnya yang saya lakukan demi bisa bayar kontrakan. Eh.

Nulis konten buat web orang agar bisa bayar kontrakan

Jadi Content Writer

Bermodal kemampuan menulis artikel, di pandemi ini saya juga mengambil pekerjaan lepas sebagai penulis konten atau content writer. Pas banget waktu itu ada website pendidikan yang butuh penulis lepas. Saya kirim lamaran dan diterima, alhamdulillah bisa jadi sumber pemasukkan juga.

Monetisasi Blog

Blog menjadi sumber penghasilan tambahan bagi saya. Alhamdulillah selama pandemi saya bisa mendapatkan uang dan barang dari hadiah lomba blog, meskipun lebih banyak kalah daripada menangnya. Selain itu, sumber penghasilan blog juga dari konten bersponsor dan job dari pihak ketiga.

Contoh landing page yang saya desain

Bagaimana Jika Tidak Memiliki Hobi?

“Ah, situ mah enak punya hobi yang bisa diuangkan. Bagaimana kalau tidak punya hobi seperti itu?” mungkin begitu nih pikiran pembaca. Tidak masalah, saya maklum.

Tapi tunggu dulu, majunya zaman karena kehadiran internet membuka banyak peluang bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan dari atau dengan internet itu lho. Ada banyak cara lainnya yang bisa Anda tempuh jika ingin mendapatkan uang dengan mudah di internet di tengah pandemi. Beberapa di antara cara tersebut adalah sebagai berikut.

Jadi Micro Influencer

Jika Anda memiliki akun media sosial seperti Twitter dan Instagram, sebenarnya Anda juga bisa lho mendapatkan uang dari akun itu. Caranya adalah dengan mengikuti berbagai campaign mengenai produk, merek atau isu tertentu. Harga jasanya beragam juga lho.

Meski sebagian orang menganggapnya “receh”, tapi kalau dapat banyak job lumayan juga. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan penghasilan dari cara ini. Bangun media sosial Anda agar dapat lebih banyak pengikut.

Jualan Online

Cara lain yang bisa dilakukan adalah berjualan online. Coba lihat di sekitar Anda, apa ada barang yang bisa dijual. Tidak harus baru, barang bekas pun bisa laku. Atau kalau tidak, coba ke semak-semak di dekat rumah Anda. Mungkin ada tanaman yang bisa dijual.

Belakangan banyak orang yang gemar memelihara tanaman hias, kalau ada bisa mencari stok, jualkan saja secara online. Atau jika tidak punya barang, bisa juga berjualan dengan sistem dropship kok.

Giveaway dan Webinar

Adik perempuan saya gemar banget ikutan giveaway di media sosial. Ia bahkan membuat akun Instagram khusus untuk ikutan giveaway. Dari beberapa yang dia ikuti, alhamdulillah ada yang menang. Tidak ada salahnya mencobanya juga, syaratnya juga tidak susah-susah.

Selain ikutan giveaway, kita juga bisa ikutan webinar. Ada webinar yang disertai kuis dan doorprize, berupa saldo digital dan barang, kali aja bisa dapat. Bahkan ada juga lho, kita dibayar hanya untuk ikut webinar sampai selesai.

Bisnis Afiliasi

Pernah mendengar tentang affiliate marketing atau pemasaran afiliasi? Gampangnya seperti sopir bus angkutan antar provinsi yang suka mampir di rumah makan tertentu. Saat bawa penumpang makan di sana, si sopir minimal bisa dapat makan gratis bahkan komisi dari penjualan toko dari penumpang yang dia bawa itu.

Di internet skemanya sama, hanya saja dilakukan secara online dan menggunakan kode referral atau link affiliate untuk dipromosikan.

Khusus untuk program afiliasi, kita tidak perlu stok barang. Tidak perlu mengurusi transaksi dan sebagainya. Kita hanya mengarahkan calon pembeli ke yang punya produk/jasa, jika terjadi penjualan maka kita akan mendapatkan komisi dari itu.

Untungnya lagi, biasanya sistem affiliate marketing merekam cookies atau rekaman data kunjungan dari lead atau prospek. Cookies bisa bertahan sampai waktu tertentu, jadi jika terjadi penjualan di rentang waktu itu, kita tetap dapat komisi.

“Lalu apa contoh produk yang bisa dipasarkan dengan sistem afiliasi?”.

Hmm, salah satunya adalah hosting murah. Hosting adalah hal yang sangat penting di era digital saat ini, terutama bagi mereka yang membutuhkan website untuk bisnis ataupun pribadi.

Nah, dari uraian saya di atas, cukup banyak cara mendapatkan uang dari internet dengan mudah, bukan?

Tapi nanti dulu, jika Anda ingin mendapatkan penghasilan yang lebih banyak di internet, Anda mutlak butuh mempersiapkan modal dan perlengkapan yang lebih mumpuni. Yuk, kita bahas setelah ini.

Berani Investasi Untuk Penghasilan yang Lebih Baik

Pembaca yang berbahagia. Ketika duduk di bangku sekolah dulu, pernah tidak Anda mendengar atau membaca prinsip “modal yang sekecil-kecilnya, hasil yang sebesar-besarnya”? Prinsip tersebut santer banget diajarkan di sekolah-sekolah tempo dulu. Padahal prinsip yang demikian itu bisa dikatakan “sesat”.

Sesatnya di mana? Nah, memegang prinsip yang demikian akan membuat bisnis sulit berkembang. “Modal yang sekecil-kecilnya” akan membuat pebisnis pelit untuk berinvestasi demi kemajuan bisnis. Berat untuk menambah inventaris, menyewa tenaga profesional dan sebagainya.

Alhasil bisnis sulit banget berkembang.

Sedangkan “hasil yang sebesar-besarnya” akan membuat seseorang rakus dan menghalalkan berbagai cara agar mendapatkan keuntungan maksimal meskipun harus merugikan mitra atau pelanggan. Intinya, prinsip ekonomi tadi sudah tidak relevan.

Yang lebih relevan adalah “modal tertentu, hasil maksimal dan modal minimal, hasil tertentu” atau bisa juga “modal tertentu, hasil tak terbatas”.

Investasi diperlukan agar sebuah bisnis bisa berkembang dengan baik. Agar upaya mencari penghasilan di tengah pandemi bisa lebih mudah dan bergairah, memiliki modal adalah sebuah keniscayaan atau keharusan.

Keinginan kuat untuk mendapatkan penghasilan yang layak di tengah badai pandemi membuat saya mengambil “resiko” untuk berinvestasi. Saya mulai mengiklankan jasa pembuatan landing page saya melalui iklan berbayar Google.

Namun sebagai perorangan yang terbatas dalam modal, saya tidak sekonyong-konyong “membakar” banyak uang. Saya hanya menggunakan dana tidak lebih dari Rp. 30.000 per hari pada awalnya. Beruntung bayar iklan Google itu di akhir, jadi bisa ngutang dulu, hehe.

Sembari tagihan belum jatuh tempo, saya kerjakan beberapa pesanan agar punya dana untuk membayar tagihannya. Begitu secara berulang. Terus dalam masa kampanye, saya sering naik-turunkan anggaran serta jeda iklan agar pengeluaran bisa optimal.

Dengan modal iklan tidak sampai 2 juta sejak Juni 2020 lalu, alhamdulillah saya sudah berhasil mendapatkan berapa kali lipatnya.

Ya, meskipun keuntungan belum bersih karena juga harus dikurangi biaya perawatan website serta hosting dan domainnya.

Tangkapan layar statistik Google Ads

Well, menurut hemat saya, memiliki website untuk mencari pendapatan di internet itu penting lho. Adanya website akan mempermudah kita dalam berpenghasilan di internet.

Dengan website, kita bisa display produk-produk yang ingin kita jual. Membuat halaman portofolio jasa. Punya blog untuk bekerja sama dengan pengiklan hingga sebagai media untuk menjalankan bisnis afiliasi dan sebagainya.

Tapi masalahnya, banyak orang yang menganggap buat website itu sulit dan mahal. Hmm, orang yang berpikiran seperti itu agaknya kurang info.

Saya berani bilang begitu karena saya tahu di mana bisa membuat website dengan mudah dan murah. Seperti layanan pembuatan website di Sahabat Hosting.

Biaya pembuatan wesbite di sana murah banget. Mulai dari Rp. 550.000 ribu saja sudah dapat hosting dan domainnya langsung. Sudah gitu ada garansi error dan gratis revisi juga.

Jika Anda butuh resources yang lebih tinggi, Anda tinggal menyocokkan pilihan paketnya kok. Saya tuliskan di bawah biar lebih jelas ya.

Biaya Jasa Pembuatan Website Sahabat Hosting

Starter

Rp. 550.000

750 MB Hosting
Gratis Domain
Desain Standart
Garansi Error 1 Bulan
Free Revisi 2x

Advance

Rp. 980.000

2 GB Hosting
Gratis Domain
Desain Premium
Garansi Error 1 Bulan
Free Revisi 4x

Super

Rp. 2.200.000

5 GB Hosting
Gratis Domain
Desain Premium
Garansi Error 3 Bulan
Free Revisi 6x

Enterprise

Rp. 3.400.000

12 GB Hosting
Gratis Domain
Desain Premium
Garansi Error 6 Bulan
Free Revisi 8x

Sebagai seseorang yang juga membuka jasa pembuatan website, meskipun hanya website satu halaman atau landing page, saya tahu banget kalau harga yang ditawarkan oleh Sahabat Hosting itu sangat terjangkau.

Paket Starter hanya Rp. 550.000 saja. Itu berarti tidak sampai Rp. 2.000 rupiah per hari. Sangat murah bahkan dibanding biaya paket data bulanan kita.

Nah, dengan harga seramah itu, masih mikir buat mau investasi?

Oke, saya paham. Mungkin Anda ingin membangun website Anda sendiri dari awal. Anda bisa menyewa hosting dan domain saja dari Sahabat Hosting.

Harga layanan hostingnya juga sangat terjangkau. Ada yang mulai dari Rp. 16.000 saja per bulannya.

Kita bisa dapat harga lebih murah kalau memanfaatkan promo terbatas dari Sahabat Hosting. Selain itu, kita juga bisa mendaftar dalam program afiliasinya agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Wahh.

Paket Hosting yang Ditawarkan Sahabat Hosting

Starter

Rp. 16.000/bulan

1 Website
750 MB
Storage
Unlimited Bandwith
Unlimited Database
SSL Gratis Selamanya

Advance

Rp. 32.000/bulan

Unlimited Website
2 GB 
Storage
Unlimited Bandwith
Unlimited Database
SSL Gratis Selamanya

Super

Rp. 68.000/bulan

Unlimited Website
5 GB 
Storage
Unlimited Bandwith
Unlimited Database
SSL Gratis Selamanya

Enterprise

Rp. 120.000/bulan

Unlimited Website
12 GB 
Storage
Unlimited Bandwith
Unlimited Database
SSL Gratis Selamanya

Jika Anda merasa pemula dalam dunia internet marketing, saya sarankan untuk memilih paket Starter dulu. Sembari belajar memahami hosting, domain dan website. Meskipun starter, sumber daya yang ditawarkan sudah mumpuni banget untuk membantu kita memiliki website atau aplikasi yang keren di jagat internet.

Yang menarik dari hosting yang ditawarkan oleh Sahabat Hosting ini adalah teknologi hosting yang dibawanya. Ingin hosting dengan harga terjangkau tapi performa bisa diandalkan? Sahabat Hosting bisa menawarkan semua itu untuk Anda.

Simak beberapa poin berikut ini ya.

Ultra-Fast SSD

Website semakin cepat karena performa transfer data yang meningkat berkat SSD Enterprise

99.99% Uptime Guarantee

Koneksi ke website dijamin aman dan lancar dengan Service Level Agreement (SLA) mencapai 99,99%

~

Advanced Security

Website jadi terpercaya berkat adanya sertifikat keamanan kelas dunia.

Z

Jaminan Uang Kembali

Jangan khawatir, Sahabat Hosting memberikan jaminan uang kembali, jika dalam 30 hari Anda tidak puas dengan layanan yang ditawarkan.

Kesudahannya, Jadilah Kreatif Agar Tetap Berpenghasilan di Tengah Pandemi

Beberapa yang saya uraikan tadi barangkali terasa sedikit berat bagi sebagian orang. “Hei, bagaimana bisa seseorang yang belum pengalaman disuruh punya website atau kerjaan lain di internet”.

Jika memang ada yang beranggapan demikian. Saya juga ingin bilang : Hei, semua orang yang sukses dulunya pasti punya keraguan yang sama.

Yang kita perlukan saat ini hanya memulai. Mulai dan berusaha kreatif. Kata pepatah, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Saya sudah mencobanya dan berhasil mendapatkan penghasilan agar bisa bertahan di tengah pandemi ini. Memang semua orang tengah sulit, tapi akan semakin sulit jika kita berpikiran sempit.

Ini saatnya Anda mengambil langkah nyata. Dan jika Anda membutuhkan website ataupun hosting domain, ingatlah bahwa Sahabat Hosting selalu siap untuk membantu Anda. Salam semangat dan semoga kita semua berdaya.[]

 

error: Konten dilindungi