Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, dan lagi mereka dibekali dengan hati yang mudah merasa. Maka taruh-menaruh simpati adalah hal yang lumrah. Lebih jauhnya, mencintai dan dicintai adalah fitrah. Warna kehidupan itu datang dari cinta. Cintalah aktor utama yang bergerak mempengaruhi alur drama kehidupan seseorang. Setujukah? Setuju-setuju saja ya, karena hari ini saya akan ngomong soal cinta, dalam artian yang lebih sempit, yaitu tentang fitrah kita mencintai atau menaruh simpati terhadap lawan jenis dengan judul beginilah cara mencintai seseorang dengan iman.

Bicara tentang iman, sebagaimana Raihan–sebuah grup nasyid negeri Jiran–pernah bilang bahwa iman adalah mutiara di dalam hati manusia, iman tidak dapat diwarisi dan dijual beli. Bahwa iman adalah hadiah, hadiah dari Rabb semesta alam kepada hamba yang telah mengalami pergelutan panjang dalam mencari jati dirinya dan asal muasal diri. Sederhananya, iman di konsep menjadi 6 poin Rukun Iman yang kemudian menjadi 6 cara mencintai seseorang dengan iman. Here they are!

1. Yakinlah bahwa segala cinta berasal dari-Nya dan bermuara pada-Nya
Sebagaimana poin pertama dalam rukun iman, bahwa seseorang dituntut untuk mengimani Allah. Lalu kita beriman kepada-Nya, imannya kita itu seyogyanya memberikan kita pemahaman bahwa cinta apapun di dunia ini berasal dari Allah. Bahwa cinta apapun di dunia ini akan bermuara pada Allah. Oleh karena itu, Allah harus menjadi alasan utama kita mencintai seseorang. Jika cintanya kita adalah cinta karena Allah maka kita berada di jalur yang benar, jika tidak tinggalkanlah cinta itu. Dan, cintailah siapapun karena-Nya bukan karena harta, tahta, wajah ganteng/cantik atau segala kepentingan dunia apapun :p

2. Berdoalah agar malaikat-malaikat mencatat dan menjaga cintamu
Kemanapun kamu melangkah, Allah selalu mengirimkan sepasang malaikatnya untuk menjagamu. Malaikat-malaikat yang siap membukukan segala tingkah lakumu. Malaikat-malaikat yang akan mengamini doa-doamu. Nah, sekarang kau beriman kepada malaikat dan kau seorang pencinta. Maka tidak ada yang lebih baik ketimbang mendoakan orang yang kamu cintai agar Allah selalu menjaganya, menunjukkan jalan yang lurus serta segala kebaikan atasnya. Cukup Allah, malaikat-malaikat dan kamu yang tahu tentang doa itu.

3. Jangan sampai keluar dari manual book yang harusnya menjadi pedoman
Sebagai seorang muslim, kita memiliki 2 pedoman hidup, yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Maka segala apapun yang kita lakukan harus sesuai dengan kedua manual book itu. Kamu seorang pencinta dan kau beriman kepada kitab-kitab. Maka arahkan cintamu itu agar berjalan di jalurnya. Jadilah seorang pencinta yang baik, yang mampu menghargai sucinya cinta, yang mampu menjaga indahnya cinta itu. Jangan sesekali mendekati zina, karena Allah, melalui Al Qur’an, melarang keras itu. Jangan kotori cintamu dengan hal-hal yang memberi setan peluang untuk menggerogoti imanmu.

4. Ikutilah aturan mencintai yang sudah Rasulullah ajarkan
Engkau adalah seorang pencinta dan kau adalah seorang yang beriman. Tidak ada larangan menaruh simpati pada seseorang, yang dilarang itu cuma jika cintamu itu lebih besar dari cinta kepada Allah dan Rasul. Ingatlah kembali bahwa kau adalah orang beriman. Identitasmu adalah sebagai seorang muslim. Lalu Islam adalah agama sempurna yang mengatur segala hal secara detil, termasuk bagaimana aturan dalam mencintai. Aturan dalam berhubungan dengan insan lainnya, termasuk dengan lawan jenis. Maka hendaknya imanmu kepada Rasul mengendalikan rasa cintamu tidak melewati batas yang ditentukan. Sangat banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang mengatur hubungan antar manusia. Atau belajarlah mencintai dari seorang Yusuf yang menjaga dirinya dari cinta yang terlarang. Belajarlah dari seorang Ismail, yang mendengarkan nasehat sang ayah tentang cinta. Lalu dari Ibrahim, yang menempatkan cintanya kepada Allah di atas segala hal. Atau boleh juga kepada Nuh yang meninggalkan cintanya karena Allah. Dan masih banyak lagi.

5. Yakinlah bahwa cinta bukan hanya untuk dunia semata
Kau adalah seorang pencinta sekaligus insan yang beriman. Kau beriman pada hari akhir, hari di mana kehidupan di dunia ini akan musnah. Iman di hatimu membuatmu percaya bahwa kehidupan lainnya menunggumu setelah kau selesai dengan urusan dunia. Jika kau meyakini itu, maka kau harus tahu bahwa seseorang akan bersama orang yang dicintainya di akhirat kelak. Kamu dapat bersama dengan orang yang kamu cintai di syurga atau di neraka. Kamu berhak untuk memilih. Namun setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi. Jika kau ingin bersama dengan orang yang kau cintai di syurga kelak, maka kau harus menempuh perjalanan-perjalanan pahit, karena yakinlah bahwa syurga itu teramat manis.

6. Serahkanlah semua cinta yang kamu punya kepada-Nya
Terakhir, sebagai seorang yang beriman dan seorang pencinta ulung, kau patut untuk menyerahkan cintamu kepada-Nya. Kita berhak mencintai siapapun tapi kita tidak mampu untuk melawan takdir. Bahwasanya kita telah menekan kontrak dengan Allah tentang jodoh, rezeki, umur dan lainnya sebelum kita terlahir ke dunia. Dan, kita adalah pencinta namun kita beriman kepada qadha dan qadhar dari-Nya. Pun jika kau menaruh simpati kepada siapapun, kau harusnya sudah tahu bahwa belum tentu kalian akan bertemu. Mungkin saja Allah berbaik hati untuk mengabulkan doamu atau mungkin malah mempertemukanmu dengan orang lain. Maka serahkan semuanya padanya, jangan biarkan seorangpun tahu. Cukup itu menjadi rahasia. Jangan habiskan waktumu memikirkan cinta itu, lebih baik persiapkan diri untuk memantaskan diri memperoleh cinta yang baik, serta tentu saja menyiapkan diri untuk kehidupan setelah dunia. Ingatlah sahabat, kehidupan dunia ini hanya senda gurau belaka.

Apapun yang akan kau temui kelak di kehidupan cintamu, yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik. Jangan jadi pencinta yang egois dengan mengambil jalan pintas, mengikat cinta dengan ikatan yang tidak seharusnya. Satu-satunya ikatan cinta yang benar adalah pernikahan.

Baca juga: Menunda Nyatakan Cinta

Nah, itulah yang bisa saya bagikan di kesempatan kali ini. Mohon maaf jika ada kekurangan atau kata-kata yang melukai. Cinta adalah nikmat, ia adalah anugerah yang harus disyukuri dan cara syukur terbaik adalah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga Allah memelihara cinta-cinta yang ada di hati kita. Semoga Allah menjadikan kita orang yang saling mencintai satu sama lain, tentu saja di kerangka Islam dengan cinta yang lebih universal. Aamiin ya Rabb.[]

error: Konten dilindungi