Mahasiswa dan dosen itu ibarat sepasang sendal atau sepatu, mahasiswa tidak berdaya tanpa dosen, dosen pun tidak bisa ngapa-ngapain kalau tidak ada mahasiswa (mau ngajar siapa cobaaa). Karena pengibaratannya tadi adalah sepasang sendal, maka dalam perjalanannya terkadang dosen punya ego yang tinggi, mahasiswa pun demikian. Saat kaki kanan melangkah duluan, kaki kiri tinggal di belakang toh. Tapi saat kedua belah pihak parkir, sendal/sepatu kanan dan kiri akan parkir berdampingan, mau tidak mau mereka harus akur kan? Ah, sudahlah lupakan intro dan analogi yang ngaur ini. Selanjutnya kita akan bahas 7 tipe dosen dan cara menghadapinya. Check this out!

Sumber gambar: web.iaincirebon.ac.id

1. Dosen Normal
Dosen normal, ya dosen yang seperti biasanya. Kadang tepat waktu, kadang telat juga. Kasih tugas dengan frekuensi yang normal. Kalau ujian soalnya selalu dari materi yang sudah diajarkan. Baik dan santun serta dapat mengendalikan emosi. Dosen tipe ini adalah dosen yang mudah ditemui.

Cara menghadapinya: kerjakan apa yang diperintahkan secukupnya, perhatikan aturan/kontrak belajar dan bersikap normal sebagaimana mahasiswa biasa juga, kalau bisa jadilah mahasiswa aktif.

2. Dosen Motivator
Dosen yang satu ini kerap menyelipkan materi-materi motivasi untuk mahasiswa. Mungkin beliau adalah penggemar motivator-motivator Indonesia seperti Pak Mario atau siapa gitu. Kebanyakan motivasi yang diberikan adalah motivasi belajar atau motivasi karir di masa depan. Atau juga motivasi untuk berkeluarga (ehh). Di kampus saya malah ada dosen yang memotivasi mahasiswa untuk tidak jadi dosen, karena gaji dosen kecil.

Cara menghadapinya: jadilah pendengar yang baik, karena bisa jadi waktu yang dihabiskan untuk kuliah motivasi atau lebih banyak dari kuliah di subyek yang diajarkan. Tolong jangan sampai ketiduran di kelas beliau agar beliau tidak termotivasi untuk mempersulit kamu untuk mendapatkan nilai.

3. Dosen Moody
Dosen ini memiliki perilaku yang berubah-rubah sesuai dengan kondisi hatinya. Ya, dosenkan juga manusia. Cuma beliau ini memiliki kesulitan untuk memisahkan masalah kerja dengan masalah di luar itu. Bisa jadi karena kesal oleh masalah keluarga, mahasiswa mendapat getahnya. Ketika di dalam kelas ada kalanya mengajar hingga jam kuliah usai, kadang kalau semangat suka nambah jam kuliah sepihak, namun saat tidak mood kuliah bisa cuma 10 menit.

Cara menghadapi: perhatikan raut wajah sang dosen, pelajari suasana hatinya dan jangan membuat ulah ketika beliau sedang tidak mood karena sangat membahayakan nasib kamu sebagai mahasiswa.

4. Dosen Pengamat Politik
Tipe dosen yang satu ini beda sedikit dengan dosen motivator, perbedaannya adalah pada materi yang dibicarakannya. Jika dosen motivator bicara tentang motivasi, dosen tipe ini bicara soal politik. Biasanya beliau ini suka menonton berita atau baca koran. Beliau tipikal orang yang kritis karena suka mengkritisi kondisi politik negeri. Suka mendoktrin mahasiswa dengan argumen/opininya terkait kondisi politik kekinian.

Cara menghadapinya: pasang telinga untuk mendengarkan celoteh beliau, pasang pengaman di hati kamu kalau misalnya pandangan/sikap politik beliau berseberangan dengan yang kamu punya. Jangan mendebat beliau hanya gara-gara pilihan capres/cagub/cabup/cawako hingga ca-RT kalian berbeda :p

5. Dosen Militer
Jika dosen yang di atas punya paham masyarakat sipil, dosen yang satu ini malah militer. Tingkat kedisiplinannya gila. Punya sederet aturan pada saat pertemuan pertama perkuliahan. Pelanggaran akan dikenakan hukuman pemotongan persentase nilai. Absen lewat dari batas tidak boleh ikut ujian. Kelas hening tapi tidak ada yang tidur.

Cara menghadapinya:ikuti aturan mainnya, udah itu aja!

6. Dosen Anti-mainstream
Dosen tipe ini sebenarnya banyak turunannya, pokoknya beliau memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh orang lain (meskipun itu kadang melanggar aturan tertulis maupun non-tertulis). Salah satu contohnya adalah dosen yang suka pakai sendal saat mengajar (dan memperbolehkan mahasiswa untuk mengenakan sendal). Dosen yang suka ikut bermain futsal dengan mahasiswa. Atau dosen dengan ciri khas lainnya.

Cara menghadapinya: pelajari keunikannya itu dan gunakan hal tersebut sebagai celah untuk mendekati sang dosen.

7. Dosen Ninja
Ketimbang mengatakan dosen ilmu gaib diksi lebih baik memang menggunakan kata “ninja”. Dosen ini adalah dosen yang menguasi ninjutsu, taijutsu dan jutsu lainnya. Sering tidak di tempat karena menjalankan banyak misi ninja di luar sana, sehingga yang masuk kelas hanya asistennya. Kesibukannya menjadi ninja membuat mahasiswa terlantar sehingga hanya belajar seadanya ketika ujian datang. Beruntung kalau soal yang diberikan sesuai dengan materi di buku, kalau tidak? Habislah sudah.

Cara menghadapinya: entahlah, mungkin kamu butuh kekuatan ninja pula. Yang jelas kamu perlu usaha yang lebih untuk selamat dari dosen tipe satu ini.

Nah, itu tadi 7 tipe dosen dan cara menghadapinya versi Jurnal Pembelajar. Jika kemudian timbul pertanyaan: yang manakah dari 7 tipe dosen di atas yang bisa dikatakan dosen killer? Artikel saya yang satu ini mungkin bisa membantumu menemukan jawabannya:

Baca juga: 7 Cara Cerdas Taklukkan Dosen Killer

Apapun tipe dosennya yang perlu mahasiswa lakukan adalah belajar mengenali karakter sang dosen. Seperti analogi sepasang sendal tadi, pada saat sepasang sendal itu parkir maka mereka akan berdampingan, pada saat itulah kemampuan memahami dan komunikasi diperlukan agar tercipta kecocokan antara dosen dan mahasiswa (sekali lagi, maaf untuk analoginya yang ngaur). Salam semangat, Sobat![]

error: Konten dilindungi